"Bu Ratih, terima kasih ya? Tidak ada satu orang pun yang bisa aku ajak berbicara untuk saat ini. Pertemuan kita hari ini, sangat berarti untukku, Bu. Paling tidak ada tempat bagiku Untuk mencurahkan apa yang ada di dalam hati. Sekali lagi terima kasih, karena sudah berusaha untuk menenangkanku," ucap Bu Ratih sambil tersenyum meskipun bekas tetesan air mata masih terlihat, meskipun wajahnya terlihat sembab.
Terdengar suara pintu terbuka, dokter beserta 2 perawatnya keluar dari kamar Ardi.
Bu Ratih langsung berdiri dan menghampiri dokter.
"Dokter, Bagaimana keadaan anak saya? Apakah ada luka yang serius?" Bu Ratih begitu khawatir Dan panik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com