"Bunda?" Tania berteriak saat melihat Bu Hanum dan Belva jongkok di bawah pagar. Dia sangat merasa terkejut, mulutnya menganga menatap Sepasang ibu anak itu.
Mendengar suara Tania, Bu Hanum langsung mendongakkan kepalanya. Seorang ibu yang selalu berpakaian modis itu berdiri dan tersenyum lebar melihat Tania yang muncul di balik pagar.
Berbanding terbalik dengan ekspresi Belva saat itu, putra satu-satunya Bu Hanum itu langsung pucat pasi. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Dia masih jongkok di posisinya semula dan menundukkan kepala.
"Hei anak cantiknya Bunda. Bunda kangen!" Bu Hanum langsung melonjak girang seperti anak muda. Dipegangnya tangan Tania yang berada di atas pagar tanaman yang sudah di pangkas rapi.
"Tania juga kangen banget, Bunda. Bunda ngapain di sini?" Tania mencoba untuk tersenyum, meskipun sesak di dadanya belum hilang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com