Tania segera ganti baju, dan mengambil tas yang sudah dipersiapkan. Diam-diam dia sudah belanja alat-alat yang digunakan untuk camping tanpa sepengetahuan papanya. Setelah dia merasa siap, Tania segera pamit Mamanya.
"Ma, Aku berangkat. Aku sudah menyiapkan surat di mejaku. Kalau papa marah, minta papa untuk baca Suratku, Ma. Intinya, apapun yang terjadi, aku harus berangkat hari ini. Aku hanya ingin bersenang-senang sejenak, Ma. Lagipula ini kegiatan sekolah yang sudah pasti positif."
"Iya, Sayang. Mama mengerti. Biarkan papa menjadi urusan Mama."
'Biarkan papa menjadi urusan Mama? Mama selalu seperti itu. Tidak peduli jika akhirnya nanti itu hanya akan berakhir dengan percekcokan.'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com