"Mumpung kita masih di danau, Ayo kita balapan naik perahu. Berani nggak?" tantang Santi pada cowok-cowok yang sedang asyik bernyanyi sambil main gitar.
Hari masih pagi. Cowok-cowok yang lebih aktif mencari air, lalu masak air dan menyeduh teh. Mereka belum sempat makan apa-apa karena semalam mereka kekenyangan. Itu pun masih ada sisa seafood ke berapa biji.
"Kamu ngomong sama siapa sih, mulut TOA?" teriak Riko yang masih asyik memetik gitarnya.
"Eh, manggil dia apa? Jangan macam-macam kamu sama dia?" Celetuk Surya yang saat itu sedang menyesap teh panas. Monyor, monyor deh itu mulut.
"Kenapa? Pacar bukan, calon istri juga bukan, sok sok belain." Tino ikut mebcibir.
Kak Doni yang lebih dewasa diantara mereka berdua hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah anak muda yang umurnya di bawahnya. Seru sih, dia jadi rindu ngobrol-ngobrol bersama sahabat-sahabatnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com