Malam itu Tania memutuskan untuk menginap di rumah orangtuanya. Dia ingin mengenang masalalu, duduk di atas balkon kamarnya. Sambil melihat lalu lalang orang lewat.
Dulu, di tempat itulah dia menghabiskan waktunya. Tania merasa tenang kalau dia sudah duduk manis di atas ayunan rotan di atas balkon. Di situ dia biasanya merenung. Renungan tentang kehidupan yang kadang dia merasa bahwa keadaan kadang tidak adil.
Kenapa harus dia yang mengalami ini. Kenapa tidak orang lain? Rasanya tidak sanggup lagi jika harus melawan rasa sakit Ilham sering datang padanya. Apa lagi pasca kemoterapi nanti.
Kadang dia berpikir bahwa dia tidak ingin melakukan kemoterapi. Toh, kalaupun dia harus di kemoterapi, masih ada kemungkinan untuk kambuh lagi kan?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com