"Ommo … tuh kan, pacar kamu itu sweet to the max, setiap hari dianter jemput sampai di depan kelas. Fix, kamu makhluk paling beruntung di dunia ini, Tantan." Alda menelungkupkan kedua tangannya di pipi, sambil memandang ardi yang ada di luar kelas, menunggu Tania dengan setia.
Sementara tania masih sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas.
'Andai kamu tahu kalau umur aku tidak akan lama lagi, apakah kamu masih bisa bilang kalau aku adalah makhluk paling beruntung?' batin Tania.
"Mau punya pacar kayak dia?" tanya Tania seolah becanda. Padahal sebenarnya dia serius.
"Mau dong, mau banget. Ada stoknya?"
"Ish, Kau pikir obat, pakai stok segala."
Alda tergelak, dan tania cuma bisa nyengir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com