Drama kekecewaan itu ternyata masih berlanjut sampai hari berikutnya. Ardi masih belum mau bicara. Kalaupun dia bicara hanya seperlunya saja. Namun ketika dia mau berangkat kerja tetap saja pamit, dan Tania mencium punggung tangan yang seperti biasa. Tetapi tidak ada cium kening seperti yang biasanya terjadi.
Ah, ternyata Tania terlalu menyepelekan suaminya. Ternyata suaminya bisa melakukan hal yang sama sekali tidak diduga. Baru kali ini Ardi marah terlalu lama. Sehingga mau tidak mau membuat Tania panik. Tania yang awalnya hanya santai dan hanya senyum-senyum sendiri karena merasa berharga dan merasa dicintai Karena rasa cemburu yang terlalu besar, kini mulai merasa panik. Banyak hal yang sudah dilakukan untuk membuat Ardi tidak lagi kecewa, tapi tetap saja tidak berhasil. Laki-laki itu tetap mengacuhkan istrinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com