Seharian Tania berkutat dengan laptopnya. Kalau dia sudah serius dengan laptopnya, dia benar-benar tidak mau diganggu. Tania meminta Mbak Yani untuk menjemput si kembar kesayangan.
Ketika otaknya terasa encer, Tania tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Karena kadang-kadang ketika kita sedang menulis dan terganggu oleh sesuatu, maka konsentrasi kita akan buyar.
Tidak lama kemudian, handphone Tania berbunyi. Tania menoleh. Ish, belva lagi. Kenapa dia harus menelpon lagi setelah tadi pagi dia menelpon untuk sesuatu yang kurang bermanfaat.
Tania mengabaikan panggilan itu karena dia tidak mau konsentrasinya buyar karena ngobrol nggak jelas sama Belva karena dia tahu pasti Belva hanya akan mengatakan sesuatu yang nggak penting. Ya, sesuatu yang tidak penting tetapi dibicarakan seolah hal itu penting. Tania sudah hafal dalam watak Belva berapa hari ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com