webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · สมัยใหม่
Not enough ratings
397 Chs

Siapa Gadis Itu

"Assalamualaikum yah?"

"Waalaikumsalam nak, sini-sini duduk! Sekalian kita makan siang barengan" pinta ayah Dewa.

"Iya yah."

"Diakah wanitamu nak?"

"Iya yah."

"Perkenalkan saya Ara om" ucap Ara sambil membungkukkan badannya sedikit.

"Saya Dwika Purana, ayah Dewa" balas ayah Dewa menanggapi perkenalan Ara.

"Ayo kita makan!"

"Baik om

Ketiganya sangat asik berbincang dan bercanda, Ara yang orangnya mudah dekat dengan orang lain, serasa tak memiliki kendala untuk dekat dengan ayah Dewa. Lalu Dewa, ia merasa sangat bahagia melihat keduanya bisa cepat nyambung dalam berbicara dan bercanda.

Selesai makan siang dan lanjut ngobrol di ruang keluarga, tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Ara mengisyaratkan ke Dewa bahwa ia ingin berpamitan dengan ayah Dewa. Setelah Ara berpamitan dengan mengecup lembut punggung telapak tangan kanan ayah Dewa. akhirnya ia benar-benar pulang dengan diantar Dewa sampai apartemen.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com