Juna melepas pelukannya, dan menuntun Ara, untuk duduk, di sebuah bangku, yang ada di pantry. Juna mencoba menyeka air matanya, yang telah membanjiri, kedua pipinya. Ia mengambil dua botol, yang terjatuh dari tangan Ara tadi. Memasukkannya ke dalam kulkas, dan mengambil botol yang baru.
Juna, membukakan botol air mineral, untuk Ara. Dan ternyata, Ara tidak langsung meminumnya. Ia malah melihat wajah Juna lekat, dan akhirnya, "Juna?"
Juna terperangah, ia tak menyangka, Ara akan memanggil namanya lagi. "Diminum! Biar hausnya, cepet ilang," ucap Juna, mencoba bersikap normal. Ia sengaja tidak ingin, membuat Ara, berpikiran yang macam-macam. Jika dirnya, memberikan sebuah respon, yang akan membuat Ara, berpikiran aneh.
"Makasih, o iya, kamu pulang dari Sidney, kapan?" tanya Ara, lalu menenggak minumannya.
Juna terdiam lagi, ia merasa aneh dengan Ara. Kepulangan Juna dari Sidney, sudah beberapa bulan yang lalu. Tapi mengapa, Ara malah menanyakan hal tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com