Sebuah dering ponsel, mengalihkan mereka berdua. Layar ponsel Dewa, tertera nama seseorang, yang telah membuatnya kecewa, siapa lagi, kalau bukan, Dwika Purana, ayahnya sendiri.
"Gak , lu angkat?" ucap Dito.
Dewa menggelengkan kepala, ia sama sekali, tidak ingin berbicara dengan ayahnya.
***
Dewa rapuh, ia tak tahu, akan ke mana hari ini. Pulang ke rumah, bukan menjadi pilihan yang tepat, buat Dewa saat ini. Jika ia bersama dengan Ara, mungkin ia akan menemuinya. Tapi sekarang, tak ada alasan, bagi Dewa, untuk bisa menemui Ara.
"Aku harus gimana, Ra?" batin Dewa lirih.
Dito dan Dewita, menatap kepergian Dewa, dengan tatapan yang prihatin. Mereka tidak menyangka, jika Dewa, akan mengalami hal ini. Hal yang lebih menyakitkan, daripada kepergian Ara.
"Wa?" panggil Dito.
Dewa membalikkan badannya, menatap Dito dan Dewita. Ia pun, mengatakan sesuatu, sesuatu, yang membuat Dito dan Dewita, tidak bisa, berkata-kata lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com