Malam ini, Dewa tengah terduduk di kursi, yang ada di balkon kamarnya. Ia menatapi langit malam, dengan tatapan yang sendu. Dewa sangat ingin bertemu dengan Ara lagi. Dewa ingin melakukan banyak hal bersama Ara. Dari ia bangun tidur, sampai ia tertidur lagi. Seperti yang dulu pernah mereka lewati bersama.
Tok tok tok
Dewa mendengar pintu kamarnya diketuk, lalu ia berjalan perlahan menuju pintu kamar. Dan mendapati ayahnya, telah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Ayah? Ada apa?" tanya Dewa.
"Kamu, gak makan?" ucap Dwika Purana, ayah Dewa.
"Dewa belum laper, Yah."
"Boleh Ayah, masuk?"
"Tentu," jawab Dewa mempersilahkan ayahnya masuk.
Ayah Dewa langsung berjalan menuju balkon, karna di sana, tirai pintu dan kaca masih melambai-lambai, terkena terpaan angin malam. Ayah Dewa langsung duduk di kursi yang tadi diduduki Dewa, sedangkan Dewa, ia duduk di kursi yang satunya.
Dewa menghela nafas panjang, ia seolah telah bersiap untuk mendengarkan petuah-petuah, ayahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com