Ara yang masih tertawa, hanya bisa menjawab pertanyaan Dewa, dengan menganggukkan kepalanya, berkali-kali.
"Bagaimana, dengan ayah mu?" tanya Ara, setelah tawanya berhenti.
"Ayah, masih belum cerita." Jawab lirih Dewa.
"Kenapa, kamu gak tanya saja?"
"Rasanya, terlalu sesak, Ra. Jika harus menanyakan hal tersebut, aku hanya berharap, Ayah menceritakan sendiri, tanpa harus aku yang bertanya."
"Mungkin, ia masih merasa belum yakin. Menceritakan sesuatu, yang pasti akan menyakiti kamu, nantinya. Gak ada salahnya, kamu mencoba bertanya, tapi, jangan langsung berharap, untuk segera dapat jawaban." Ara memberikan masukan untuk Dewa.
"Iya. Nanti, aku akan coba menanyakan hal ini, ke Ayah. Makasih, ya? aku harap, aku gak akan sesakit itu, nantinya."
"Iya, sama-sama, Aamiin. Semangat, ya!?" ucap Ara, sambil mengepalkan jari-jari tangannya, memberikan support, untuk Dewa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com