webnovel

Love My Boss

Menjadi asisten seorang bos yang menyebabkan membuat Natasha sangat tertekan, Sebenarnya Natasha ingin resign tapi dia merasa ragu dapatkah dia mendapatkan pekerjaan baru dengan gaji yang lumayan setelah dia resign, apalagi dia adalah tulang punggung bagi ibu dan adiknya. Suatu hari, Natasha menemukan sisi lain dari si Bos, Mika. Dia tak menyangka si bos ternyata seorang yang lembut dan penyayang bahkan cenderung posesif. Natasha menikmati sisi lain dari bos menyebalkannya yang sangat mencintainya meski ada kekuatiran di dalam hatinya kalau Mika tahu kalau dia adalah asisten Mika yang kerap diperlakukan dengan tidak manusiawi.

AlanyLove · สมัยใหม่
Not enough ratings
13 Chs

Kencan?

Cafe Greenlight, aku berjalan tergesa menuju meja di mana Mika duduk menungguku. Aku telat hampir setengah jam dari waktu yang kujanjikan karena dia memberiku pekerjaan yang harus kuselesaikan ketika aku sudah berniat pulang. Setelah dokumen aku kirim ke Mika, aku segera ke toilet menghapus riasan tebal di wajahku dan menggantinya dengan riasan ringan dan sederhana karena aku cukup menaburkan bedak dan lipstik merah muda kemudian memasang lensa kontakku dan menyimpan kaca mata tebal yang kupakai, aku menggerai rambutku dan merapikannya, terakhir aku menggerai rambutku dan terakhir aku mengganti baju kerjaku dengan dress selutut biru tua. Sebenarnya ini adalah penampilanku sehari-hari di rumah sepulang kerja, hanya saja sebelumnya aku tetap memakai kaca mata tebalku dan menguncir ekor kuda rambutku. Hari ini aku sengaja membawa baju ganti karena tadinya aku mau jalan dengan Rani sepulang kantor tapi akhirnya kubatalkan dengan alasan harus menemani atasanku yang sangat menyebalkan. Alasan yang tak sepenuhnya salah dan Rani memahaminya bahkan baik, dia bahkan menyemangatiku dan memintaku untuk bersabar.

"Sudah lama nunggu? Maaf masih ada pekerjaan yang harus selesaikan tadi," aku tersenyum melihat reaksinya, Mika adalah orang yang tidak mentolerir keterlambatan.

"Duduklah, aku belum lama datang" Mika tersenyum sambil menepuk kursi di sebelahnya. ah, bohong banget padahal tadi dia sudah pergi satu jam sebelum jam kantor berakhir dan menyuruhku untuk mengerjakan dokumen yang tadi sudah kukirim padanya.

Aku duduk di sebelahnya dan merasa aneh, bukannya tak biasa duduk di sampingnya hanya saja biasanya tidak dalam suasana seperti ini dan seintim ini. Meja di depan kami masih kosong.

"Sudah pesan makanan?" tanyaku.

"Aku nunggu kamu," Mika segera memanggil pelayan yang segera datang, dia segera menyerahkan buku menu pada Mika.

"Kamu yang pesan," Mika menyerahkan buku menu padaku.

Aku segera membuka buku menu dan dan memilih beberapa makanan. Setelah pelayan pergi Mika menatapku dengan senyum.

"Hebat, kamu bahkan tahu makanan favoritku," dia merasa takjub dengan menu yang kupesan untuknya karena itu adalah menu favoritnya. Aku memesan espresso, steak beef sirloin dengan salad dan saus mushroom serta snack favoritnya pisang bakar keju susu. Dia memang kerap sekali pesan makanan itu setiap kali kami mampir ke cafe setelah ada pertemuan di luar.

"Itu karena.... " Aku segera merasakan dadaku berdebar kencang, aku tersenyum untuk mengatasi kegugupanku. Kalau dia menyadari kalau Chacha dan Nat adalah orang yang sama aku tinggal minta maaf padanya, paling-paling dia akan memecatku karena mempermainkanya, eh... "Feeling saja."

"Kamu cantik, Cha." Mika menatapku tak berkedip membuatku jengah, ku yakin pipiku sudah berubah warna karena aku merasa pipiku panas. Kenapa perlakuan Mika ini membuatku gugup dan aduh kenapa juga jantungku meski berdetak lebih kencang seperti ini? Bukanlah selama ini aku tak pernah memiliki rasa apapun pada Mika selain rasa sebal! Aku merutuki hatiku yang malah menyukai perlakuannya. Ini salah Mika juga sih kenapa juga dia bersikap begitu manis seperti ini.

Untunglah tak lama kemudian pelayan datang membawa pesanan kami, dan meletakkannya di atas meja kami. Aku segera meletakkan pesanan Mika di depannya seperti yang biasa aku lakukan bila makan di luar setelah itu baru aku mengambil pesananku dan meletakannya di depanku. Mika nampak menatapku dengan tatapan aneh apalagi saat melihat pesananku adalah pesanan yang biasa aku pesan, Matcha milk tea, steak ayam dan onion ring. Aku segera menatap Mika saat menyadari apa yang kulakukan tapi Mika malah tersenyum menatapku.

"Ayo, kita makan," katanya kemudian.

Aku menatap Mika yang tak segera menyentuh pesanannya, matanya menatap isi piringnya, aku baru menyadari kalau ada potongan wortel berbentuk kotak kecil di sana tadi aku lupa mengatakan tidak pakai wortel saat memesannya. Aku tahu Mika tak suka wortel bahkan sangat membencinya dan biasanya aku akan mengambilnya dan meletakkannya di dalam piringku baru Mika akan menyentuh makanannya dan pernah aku menolak untuk tidak mengambil wortel yang ada di piringnya dan hasilnya dia tidak mau memakannya tapi juga tidak mau dipesankan lagi. Ditambah lagi dia akan marah-marah sepanjang jalan karenalapar. Benar-benar bos yang aneh dan menjengkelkan.

Aku menahan diri untuk tidak segera mengambil wortelnya, aku segera menusuk steak ayamku dan memotongnya menjadi potongan yang lebih kecil.

"Ada yang salah?" tanyaku melihatnya diam saja.

"Aku tak suka wortel," katanya tak berdaya, sungguh aku ingin tertawa melihat tampangnya yang terlihat imut dan menggemaskan. What Mika menggemaskan? Aku segera menggeleng menyanggahnya.

Aku segera mengambil piring steak Mika dan mengambil wortel yang ada di sana dan meletakkannya di piringku kemudian mengembalikan piring ke hadapannya., untungnya wotelnya tidak dicampur dengan jagung manis dan buncis rebus jadi aku lebih mudah mengambilnya. Aku menyadari ini juga adalah kebiasaanku saat mengambil wortel di piringnya. Mika mengamatiku dengan bibir berkerut, aku merasa gugup menyadari dia kembali menatapku tanpa berkedip.

"Sudah," kataku sambil tersenyum kemudain kembali fokus pada makananku, Aku memotong lagi ayamku menjadi potongan yang lebih kecil lagi. Aku segera memasukkan satu potongan kecil ke dalam mulutku,"

Mika mulai memotong-motong dagingnya dan mulai menyantapnya, bebarapa kali mata kami bertemu membuat jantungnya berdebar.

"Sepertinya kamu calon istri idaman banget, Cha." kata Mika membuatku tersedak.

***

AlanyLove

,