"Hmn."
Sambil terus mengemudikan mobilnya, A Yeong kembali berbicara, "Hari ini, katanya akan ada badai. Sekolah Junri juga ditutup, dan jalur kereta bawah tanah juga sebagian ditutup. Kemungkin, kantor-kantor juga akan tutup lebih awal."
"Aku tidak tau itu. Aku tidak melihat berita." balas Yee Seungjae dengan suara rendah.
Mendengar hal itu, Yee Seungjae diam-diam memang berharap kantornya akan ditutup lebih awal. Ia belum siap bertemu dengan Presiden di perusahaan itu, walau pada akhirnya mereka juga akan bertemu dalam waktu dekat ini.
Namun, setelah kejadian tadi malam, pertemuan mereka begitu mendadak. Yee Seungjae benar-benar tidak ingin bertatap muka dengannya hari ini.
"Jadi, apa yang dikatakan oleh Tuan Kim semalam?" A Yeong bertanya dengan penasaran.
Awalnya, Yee Seungjae tidak ingin menjawab pertanyaan itu. Namun, ketika ia memikirkannya kembali bahwa diam hanya akan membuatnya curiga, ia pun memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com