Dua hari berlalu, Ethan baru kembali dari Batam setelah mengantar Rita, Luna dan si kembar. Dia berjalan memasuki rumah dengan perasaan yang tidak karuan. Rumah yang biasa ramai akan celoteh para keluarga yang sejak kemarin berkumpul, suara tangis Keenan dan Keyra, suara Luna yang meski sedang marah pun membuatnya rindu. Padahal baru beberapa jam perpisahan, pria itu sudah merasa sangat rindu.
Dina pun juga sudah kembali ke Singapura. Dia tidak lagi memberi nasehat pada Ethan sesuai keinginan Luna, karena dia juga ingin putranya itu lebih menghargai seorang wanita dan sebuah arti waktu untuk keluarga. Wanita paruh baya itu menyadari memang putranya suka menyibukkan diri untuk lari dari masalah. Namun dia tidak membenarkan sikap Ethan yang mengacuhkan Luna saat hamil besar hanya karena cemburu pada Edward.
Saat waktu menunjukkan pukul delapan malam,
Support your favorite authors and translators in webnovel.com