webnovel

Prolog

Khansa Naura, hidup sederhana bersama neneknya, di desa nelayan. Dia terbiasa berlarian di pinggir pantai tanpa alas kaki, alas bedak, sun cream ... dia biasa membantu neneknya menyelam untuk mendapatkan kerang, bahkan ikan. Terkadang Khansa ikut bersama Kakek mengarungi ganasnya lautan.

Khansa tumbuh sempurna sebagai gadis nelayan. Meskipun dia bersekolah hingga lulus SMA di kota kabupaten yang berjarak 2 jam perjalanan dengan berjalan kaki, Khansa tidak punya niat untuk merantau mencari tahu kehidupan di perkotaan. Seluruh hidup masa kecil hingga remajanya dihabiskan dengan sempurna di atas bentangan alam yang keras dan cadas.

Selain membantu kakek dan nenek menangkap ikan atau membuat ikan asin. Khansa juga menjadi pelatih karate di kampungnya. Dia memiliki sanggar sangat sederhana dengan murid dari segala usia. Di samping karate, dia juga mahir beberapa teknik bela diri lainnya.

Kehidupan Khansa sangat berwarna. Di desa itu dia memiliki 2 sahabat, Darko dan Nesya. Kedua sahabatnya itu selalu menjadi asisten Khansa saat melatih di sasana karatenya.

Meskipun yang disebut sebagai sasana itu hanya lapangan luas di beri atap daun rumbia, namun hampir semua remaja menyukai tempat latihan itu. Tempat itu tidak gratis, Khansa harus membayar meskipun tidak besar. Beberapa orang tua remaja yang ikut latihan membantu Khansa untuk membayar sewa.

Semua berjalan sempurna, sampai suatu ketika, seorang lelaki paruh baya dengan mobil super mewahnya datang berkunjung ke rumah Khansa.

Kehidupan seperti apa yang menanti gadis sederhana nan lugu namun sangat pandai bela diri ini??