webnovel

Kamu sangat cantik

"Mas Faisal," panggil Aura setelah keluar dari ruang ganti, dan sudah di balut dengan gaun Putih yang cantik dan elegan.

Faisal menatapnya sampai tidak mengedipkan matanya sekalipun, ia langsung berdiri.

"Cantik banget Kamu Dek," puji nya sembari mendekati nya.

"Alhamdulillah, pantes nggak sih?" tanya Aura masih merasa kurang pede.

"Cantik, cocok kok," sahut Ibu Irma ikut terkagum-kagum melihatnya.

"Makasih Tante, tapi kok Aku kayak kurang nyaman gini ya Mas di bagian pinggang, kayak sesek banget gitu loh," ujar Aura sambil menarik-narik bagian pinggangnya.

"Iya itu wajar sayang, karena ini kan Tante jahit nya belum mengukur badan Kamu, cuma Faisal mengira-ngira waktu itu," sahut Tante Irma dengan cepat.

"Jadi Mas Faisal yang mengusulkan baju ini? Dan sudah memesan dari sebelumnya?" tanya Aura

"He he .. iya Dek, Mas Faisal itu sudah kesini sejak pertama kali kerumah Adek habis itu pulangnya langsung kesini, karena Mas fikir sekalian aja, sudah gak penting itu ya Dek, yang penting sekarang Kamu suka model nya kan?"

"Uumb ... iya Mas, Adek suka sih, tapi kalau pinggang nya bisa di lebarin dikit, kalau model nya Adek udah sreg banget," jawab Aura, kini Faisal langsung bernafas lega.

"Alhamdulillah, Kalau gitu... Tante pasti bisa kan membenahinya," pinta Faisal.

"Gampang kalau masalah itu, biar Tante yang urus, yang penting sekarang Aura suka yang mana aja, dan apa yang perlu Tante benahin," jawab Tante Irma dengan santainya.

Kemudian Aura mencoba untuk beberapa Model baju lagi, karena keinginan dari keluarga Faisal itu pernikahan yang mewah, dan yang menentukan semua dari keluarga Faisal, karena hanya Faisal anak satu-satunya.

"Aku suka semua bajunya Tante, cuma ya itu tadi permasalahanya di pinggang aja sih," ucap Aura setelah mencoba 5 baju yang telah di pesan oleh Faisal.

"Alhamdulillah, baguslah kalau gitu, soal itu gampang, Tante akan membenahinya Serapi mungkin, kalian tenang aja ya, semoga acara nya lancar dan sukses," Aura dan Faisal merasa nyaman dengan pelayanan Tante Irma yang begitu sopan.

"Ya sudah ya Tante, kayaknya Aku sama Adek Aura pamit pulang dulu, soalnya ini masih banyak lagi yang harus kita urus, ini Kita juga mau lanjut lihat gedung," ucap Faisal yang sudah beranjak dari tempat duduk nya.

"Iya Tante sangat faham, kalian hebat loh, acara semewah ini persiapan nya cuma waktu sesingkat itu, salut Tante sama kalian," ujarnya sambil mengacungkan jempol kepada mereka.

"Ah Tante bisa aja, ya udah Kita minta doanya aja Tante, semoga di beri kesehatan, dan begitupun dengan Tante, Ya sudah Faisal pergi dulu Tante, assalamualaikum," pamit Faisal, namun ia tetap tidak berjabat tangan secara langsung, karena memang dia sedang menjaga wudhunya.

"Selamat berjumpa kembali besok sayang," ucap Tante Irma Sambil memeluk Aura.

"Iya Tante, makasih ya sudah membantu kita," ucap Aura.

Aura dan Faisal berjalan begitu cepat karena memang mereka mengejar waktu.

"Sudah jam 10.45, humb ... masih cukuplah waktunya," gumam Faisal sambil melihat jam di tangan nya.

"Cukup buat apa Mas?" tanya Aura penasaran.

"Ya buat shalat, Kita shalat di hotel aja ya nanti, sambil melihat gedungnya," jawab Faisal sambil memutarkan mobilnya untuk keluar.

"Oh gitu, iya terserah Kamu Mas, Aku masih libur," jawab Aura

"Ooh ... gitu, ya sudah kalau gitu,"

Faisal kemudian kembali fokus menyetir mobil nya.

Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya sampai juga.

"Alhamdulillah, sampai dengan selamat," ucap Faisal lega.

"Iya Mas, Alhamdulillah," Aura keluar dari mobilnya lalu menunggu Faisal di losmen hotel untuk mencari makan.

"Kamu gakpapa kan sendirian di sana Dek, Mas cuma mau shalat kok," pamit Faisal.

"Iya Mas, Aku gakpapa kok, sudah biasah kemana-mana sendiri, jadi ya .. tidak usah khawatir," jawab Aura.

'Uuh ... Alhamdulillah ... bahagia banget ya Allah rasanya Aku bisa berada di titik ini bersama laki-laki yang sangat Aku cintai, semoga Mas Faisal bisa menjadi jodohku dunia akhirat, Soleh iya, ganteng juga iya, humb ... perfek banget pokok nya, tapi kesempurnaan kan hanya milik Allah, setiap manusia pasti ada kekurangan nya, tapi Aku belum menemukan itu dalam diri mas Faisal' ucap Aura dalam hati.

Aura sudah berada di losmen, ia sedang menanti minuman dan makanan pesanannya.

"Aku chat Kakak ipar agh, udah lama gak ada kabar," gumam nya sendirian.

(Hai Kakak ipar, apa kabar Kamu, Kamu tahu nggak! Aku Sekarang lagi bersama Mas Faisal, Kita sedang fitting baju, Sama lihat lokasinya, uuh ... bahagia banget rasanya) Putri mengirim pesan kepada suami Kakak nya.

"Beb ... coba lihat ini Aura," Kakak ipar nya menunjukan kepada Kakak Aura.

"Uuh ... pamer dia," ledek Kakak nya.

(Alhamdulillah, semoga lancar sampai hari H ya Dek, Kakak mu ini hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu, dan nanti tolong sampaikan salam Kakak kepadanya).

"Ih ... Kakak bales," Aura membaca pesan dari Kakak nya.

"Huumb ... Untung aja Aku udah selesai sekripsi, dan juga di sidang, kalau misalnya belum selesai mungkin Aku gak akan bisa menikmati masa-masa yang seperti ini dengan bahagia, fikiran Ku pasti hanya akan fokus sama kuliah, sungguh luar biasah rencana Allah itu," gumam nya sambil tersenyum sendiri.

Putri sangat menikmati pemandangan yang ada di depan matanya, karena losmen milik hotel berada di bagian paling atas, dan view nya langsung keindahan kota Jakarta.

"Permisi Mbak," ucap pelayan losmen tersebut sembari membawakan pesanan Aura.

"Oh iya Mbak silahkan," Aura tersenyum manis.

"Terimakasih ya mbak," lanjutnya.

"Iya Mbak, mari," ucap pelayan tersebut dengan sopan.

Sudah hampir 15 menit Aura menunggu namun Faisal belum juga kunjung datang.

"Sebenarnya Mas Faisal ngapain aja sih shalat kok Sampek hampir setengah jam sendiri," gumam Aura.

Aura sudah mulai makan stik daging yang ia pesan sampai sudah mau habis barulah Faisal datang menghampiri nya.

"Maaf ya Dek kalau lama," ucap nya sambil duduk di samping Aura.

"Eh Mas Faisal, kok lama banget shalat apa aja Mas?" tanya Aura.

"He he ... pertanyaan kamu itu aneh sekali to Dek," jawab Faisal sambil menahan tawanya.

"Ish ... malah di ketawain lagi, ngeselin banget sih," gumam Aura lirih.

"Kalau ngomong itu yang keras biar Mas ini kedengaran, jangan cuma ngomel sendiri begitu," goda Faisal.

"Siapa juga yang ngomel, orang biasah aja," cetus Aura dengan manja.

"Maafin Mas, tadi itu lama gara-gara perut Mas mules jadi memakan waktu cukup lama menang, maaf ya," ujar Faisal lirih.

"Humb ... gitu dong jujur," cetus Aura sambil melirik ke Faisal.

"Humb ... gitu aja udah marah," ledek Faisal, pertemuan mereka yang tadinya membeku kini telah cair dengan berjalan nya waktu.