Setelah puas bermain dan berenang di pantai, semua kembali ke kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri dan setelah itu makan malam bersama. Bangunan khusus untuk makan ada di tengah, selain ruang makan tempat ini pun bisa digunakan untuk bersantai di lantai dua.
Makanan yang di sajikan secara prasmanan, segala macam makanan ada di sana, berapa kali pun makan tidak masalah. Para anggota tim pun menikmati semua makanannya dengan penuh keakraban dan santai.
"Kamu tidak makan ikan ?" tanya Karen kepada Maria, melihat piring makannya.
"Iya, aku tidak tega memakan mereka ! karena semua temanku ! aku tinggal di bawah laut jadi setiap hari selalu bersama mereka !" jelas Maria.
"Oh pantas, kamu punya sirip seperti ikan !" Karen terkagum dengan kemampuan Maria.
"Iya, aku bisa hidup didarat dan air ! bagiku tak masalah !" lanjut Maria, "Kalau kamu apa kelebihanmu Karen ?" tanya Maria. Karen tertegun.
"Aku tidak tahu, aku hanya murid sekolah biasa saja ! aku sempat bingung kenapa aku bisa terpilih menjadi bagian tim ini !" Karen menunduk malu.
"Hey Karen, kamu jangan malu atau merasa rendah diri ! karena aku pun juga heran kenapa aku bisa terpilih ? kelebihanku hanya karena punya antene ku ini yang bisa mengetahui marabahaya dan seseorang !" Juan menambahkan.
"Aku juga, aku hanya tukang obat maksudku sebagai penyembuh tapi dengan bahan alami !" Alex menambahkan.
"Kalau aku hanya mengandalkan kekuatan dan kecepatan saja ! maklum di planetku banyak monsternya !" Jim pun tak mau kalah.
"Benarkah Jim ?" tanya Juan terkejut,
"Betul semua yang ada diplanetku ukurannya 2 kali lipat dari manusia ! setiap hari mereka selalu datang untuk memangsa kami, Jadi bisa disebut setiap hari selalu bertarung dan berperang !" jawab Jim.
"Wow aku tak menyangka kalau planet kalian berbeda kondisinya ! aku juga setiap hari menambang batu walau hasilnya tidak banyak yang penting bisa hidup untuk makan !" Juan kagum.
"Itu artinya kita sama brother !" Jim menepuk pundak Juan.
"Aduh !" Juan berteriak.
"Sorry !" Jim meminta maaf, Juan tertawa.
"Tidak apa-apa brother ! aku bercanda tapi tetep sakit kamu ternyata beneran kuat !" Jim pun tertawa.
--------------
Obrolan pun berpindah ke ruang santai, ada banyak permainan, buku dan lainnya. Semua saling bercanda dan bergurau.
"Lalu bagaimana denganmu Nobu ? dari tadi kamu diam saja tidak banyak berbicara !" Mei Ling melirik Nobu yang bersikap biasa saja.
"Apa yang kamu ingin tahu tentang diriku ?" Nobu menatap Mei Ling.
"Apapun itu !" jawab Mei Ling.
"Oke, aku seorang peramal dan penyihir !" jawab Nobu semua terkejut dan menatap lelaki itu.
"Aku dengar planet Virgon bukan planet sembarangan ?" tanya Mei Ling lagi, Nobu tidak menjawab dan menggerakan tangannya. Semua tertegun.
"Apa yang kamu lakukan ?" tanya Mark heran.
"Sepertinya disini banyak kamera pengawas ? jadi kugunakan sihirku" jawab Nobu. Semua serempak memperhatikan sekelilingnya.
"Untuk apa profesor melakukan itu ?" tanya Angela heran.
"Mungkin untuk mengetahui siapa kita !" jawab Karen, "Maaf ini menurutku !".
"Tidak semua informasi bisa di ketahui orang lain !" ujar Nobu.
"Sejak tadi aku sudah tahu ! tapi aku tak perduli, biar saja orang lain tahu !" Mei Ling bersikap tak perduli.
"Kenapa ?" tanya Mika.
"Profesor Smith yang menggagas misi ini bukanlah orang biasa ...!" Mei Ling pun menjelaskan semuanya yang ia tahu. Semua terdiam.
"Nah jadi percuma saja kan kalau seperti itu ! asal kita tidak memperlihatkan kemampuan kita sejauh mungkin ! biar kita yang tahu !" lanjut Mei Ling.
"Baik aku setuju !" jawab Nobu. Dan yang lainnya pun mengangguk. Nobu kembali menggerakan tangannya.
"Planet Virgon sudah ada sebelum planet lain ada ! termasuk planet Bumi ...!" Nobu pun menjelaskan sejarah planet Virgon dengan sihirnya, mereka seperti di bawa ke alam lain. Termasuk dia menjelaskan terbentuknya planet Bumi yang sama dengan kehidupan planet lainnya.
"Sejarah Bumi dan planet lainnya tercatat semua di perpustakaan Virgon ! dari mulai awal sampai sebelum terjadinya bencana ! seluruh benda sejarah yang pernah ada di bumi ada di museum Virgon !" jelas Nobu, semua terkagum-kagum.
"Ternyata semua yang diceritakan dalam buku mamaku benar adanya !" ujar Angela.
"Buku ?" tanya Nobu.
"Judulnya Earth !" jawab Angela.
"Apa seperti ini bentuknya ?" Nobu menggambarkan buku itu lewat sihirnya.
"Iya, seperti itu ! kok kamu tahu ?" tanya Angela.
"Buku itu ada di antara ratusan bahkan ribuan buku tentang Bumi yang di tulis oleh orang lain ! semua digambarkan berbagai sudut pandang berbeda !" Kembali Nobu menggunakan sihirnya seperti berada didalam perpustakaan Virgon semua menatap tak berkedip.
"Ini hanya dari satu planet aaja yaitu Bumi ! belum lagi planet laim yang jumlahnya tak terhitung di alam semesta ini ! Planet Virgon menyukai sejarah, seni, tentang kehidupan, ilmu pengetahuan dari semua planet baik yang masih ada walau pun yang sudah hancur !" Jelas Nobu.
"Adakah sejarah planet Ninggon ? itu planet ayahku yang telah hancur ! apakah masih ada keturunannya ? karena menurutnya hanya dia satu-satunya yang masih tersisa !" tanya Jim.
"Planet Ninggon ya ? tunggu sebentar akan ku ingat ! sejak kecil aku diminta mempelajari banyak buku ! Ayah ingin aku menggantikannya suatu hari nanti ! maklum sejak lama dia ingin mempunyai keturunan ! baru di usia 90 tahun, dia mempunyai aku dan kemudian adik kembarku !" jawab Nobu.
"Aku bisa memperlihatkan semua yang ku ingat lewat sihirku ! jadi semua yang kalian lihat benar adanya karena itu ada di dalam otakku !" lanjutnya. "Ah ini dia !" kembali dengan sihirnya Nobu menjelaskan tentang planet Ninggon dari awal sampai akhir.
"Jadi ayahmu sebangsa kera ?" tanya Mark, Jim mengangguk.
"Semua sama saja, tidak di planet Bumi atau planet lainnya keserakahan dan kekuasaan serta kekuatan atas yang lemah menjadi pemicu hancurnya sebuah planet !" ujar Mei Ling. Semua terdiam dan mengakuinya.
"Betul, aku sempat marah dan benci kepada yang seperti itu ! tapi di kehidupan ini tetap berlaku yin dan yang ! dimana ada kejahatan masih banyak yang baik !" jelas Nobu.
------------------
Profesor Smith terdiam, dia tak bisa berkata apapun melihat semuanya, kemudian dia berdiri.
"Besok aku akan berbicara dengan mereka !" perintahnya kepada asistennya.
"Baik tuan !" seorang pengawal mengangguk.
---------------
Semua tertidur nyenyak malam itu, tapi ada seseorang terbangun dan itu adalah Nobu. Dia terdiam, sudah lama tidak berminpi seperti ini. Dia pun bangun dan menuju balkon, angin malam pantai menerpa wajahnya. Nobu menghela nafas.
"Yin dan Yang ya ? menyebalkan !" bisiknya.
"Kamu belum tidur ?" tanya seseorang dan ternyata itu Jim yang mengejutkan Nobu.
"Bagaimana denganmu ?" tanya Nobu.
"Entahlah, aku butuh adaptasi ! aku pikir keadaan tanpa bahaya sepertinya menyenangkan padahal itu yang sering kami ucapkan dan inginkan ! tapi ternyata membosankan ha ... ha ...! mungkin karena sudah terlalu biasa dengan keadaan seperti itu jadi tak bisa tenang !" jelas Jim.
"Begitukah ?"
"Bagaimana denganmu ? bermimpi burukkah ?" tebak Jim , Nobu tertegun dan mengangguk.
"Biasanya setiap aku bermimpi pasti kejadian !" jawab Nobu.
"Mimpi apa ?" tanya Jim penasaran.
"Bukan disini tapi di Bumi nanti !" jawab Nobu.
"Oh, kamu jangan berharap yang terjadi sedang sendirian ! karena akan ada teman-temanmu di belakangmu !" ujar Jim, Nobu tertegun.
"Ha ... ha ... ! iya aku lupa, kini aku tidak sendiri lagi ! terima kasih Jim !" jawab Nobu.
"Aku justru, berterima kasih kepadamu Nobu ! setelah kamu perlihatkan planet Ninggon kita tak berharap Bumi tidak seperti itu bukan ?" tanya Jim.
"Kamu benar ! kita sebagai keturunan ras manusia ! sudah sewajarnya melakukan apapun untuk planet kita !" Jim mengangguk setuju dengan Nobu. Ternyata bukan hanya mereka, ketiga teman mereka yang lainpun ikut mendengarkan semua pembicaraan mereka ...
Bersambung ....