webnovel

Lorex 19

Sebuah benda misterius berbentuk bola besi, menghantam halaman depan rumah. Roki Helberm datang mendekat lalu tiga serum hitam misterius keluar dari dalam bola tersebut. Tiga serum tersebut masuk ke dalam tubuhnya secara paksa. Tubuhnya mulai terbakar dan bermutasi menjadi mutan. Bola besi itu, pernahan menyatu pada tangan kanannya hingga menjadi tangan besi. Tanpa sengaja, dia terlempar ke tahun 2500 dan terdampar di sebuah kota tua penuh dengan zombie. Di sana dia bertemu dengan Profesor Xenom dalam wujud hologram. Beliau merupakan orang bertanggung jawab membuat serum dan memaksanya datang ke tahun 2500. Dalam perjalanannya, Roki bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Angela. Dia merupakan turunan terakhir keluarga Van Helix setelah kematian kakaknya di kota itu. Kemudian mereka bertiga, bertemu dengan Ninja Cyborg di dalam sebuah gedung. Cyborg mengucap sumpah setiap kepada Roki lalu dia memberi nama Jhon Luwis. Perjalanan mereka dimulai menuju Laboratorium Bawah Tanah milik Profesor Xenom. Sesampainya di sana, Roki melakukan time travel ke tahun 2015 lalu kembali ke tahun 2500 dan memulai dari awal untuk menyusul kekuatan berperang melawan Kota Horizon.

Tampan_Berani · ไซไฟ
Not enough ratings
152 Chs

Koin dan Minyak

Roki terus memandang cermin, dia tak percaya dengan apa yang ia lihat. Salah satu potongan rambut, yang ia inginkan berhasil di dapat. Pemuda itu, tersenyum lalu memuji ketampanannya sendiri. Sesekali, ia pamerkan ototnya pada dirinya sendiri melalui pantulan cermin. Tangan-tangan robot, dan bangku masuk kembali ke dalam. Tak berselang lama, muncul penyedot debu yang menghisap rambut yang ada di lantai. Kemudian, dia berbaring di atas kasur dengan rasa puas.

"Bagaimana rasanya terlahir tampan?" tanya Profesor, dengan nada bercanda duduk dengan sebuah bangku dan wujud hologram dewasa.

"Sangat keren dan luar biasa! Rasanya, sebentar lagi aku akan populer di kalangan gadis," ujarnya dengan sedikit menyombongkan diri.

"Ha.ha.ha, maksudmu populer di kalangan gadis kecil?" canda Profesor.

"Tidak! Gadis dewasa bukan gadis kecil," balasnya dengan tersipu malu lalu ia menjulur kedua hendak memegang kedua bahunya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com