Semua sampah harus dipindahkan ke truk sampah di sudut tenggara taman dan truk sampah akan diangkut setiap tiga jam. Song Ran benar-benar berusaha keras agar Gu Jingxing dapat menghemat uang, namun hal ini benar-benar tidaklah mudah. Tangannya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah. Sejak kapan ia pernah memegang barang seperti ini?
Song Ran berjalan lebih dari satu jam dan ia terkejut ketika mengetahui bahwa kualitas pengunjung di taman ini tampak cukup baik. Tidak ada sampah di jalanan sama sekali. Saat ia melihat ke tempat sampah, ia mendapati bahwa di dalam tong sampah juga kosong. Kali ini, ia agak bingung. Direktur Li jelas-jelas mengatakan bahwa dua paman lain yang seharusnya membersihkan taman hari ini cuti. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?
Song Ran bergegas maju lagi dan mengambil tiga tong sampah berturut-turut. Ternyata, masing-masing tong itu juga bersih. Kebetulan Direktur Li mengendarai sepeda dan melintas di sampingnya sambil memencet bel sepedanya. Song Ran pun menghentikannya, "Direktur Li! Direktur Li…"
Direktur Li turun dari sepeda dan sengaja melihat Song Ran dengan datar tanpa ekspresi, "Ada apa? Tidak bisakah kau melakukannya? Kau tidak tahan ujian perasaan untuk pasanganmu."
Song Ran melambaikan tangannya, "Tidak, aku menemukan bahwa kebersihan taman ini agak tidak normal."
Direktur Li melirik Gu Jingxing yang sedang memancing sampah di danau yang terletak tidak jauh. Lalu, ia mengangkat alisnya sedikit dan menjawab, "Tidak, itu adalah lelaki tua di taman kami yang bergerak di bidang kebersihan. Lelaki itu khawatir kau tidak dapat melakukannya, jadi dia datang untuk membantumu. Sekarang dia ada di kapal di sana."
Song Ran menoleh untuk melihat ke arah yang ditunjuk Direkrut Li. Di perahu kecil di danau, Gu Jingxing yang terbungkus dengan erat sengaja membungkuk. Karena jaraknya terlalu jauh, Song Ran yang memiliki mata yang tajam tidak mungkin mengenali bahwa itu adalah Gu Jingxing yang sedang ia pikirkan. Song Ran menyentuh dahinya yang berkeringat dan berkata, "Paman Qian benar-benar orang yang baik. Tapi, Direktur Li, memberitahu dia untuk tidak perlu begitu aktif. Sisakan beberapa pekerjaan untuk aku lakukan. Kalau tidak, aku seperti tidak melakukan apa-apa. Ini tidak baik."
Direktur Li melirik Song Ran dengan tegas, "Ya, aku akan memberi tahu Paman Qian."
Song Ran membawa tas plastik besar dan melanjutkan dengan gembira. Setelah Direktur Li melihat bahwa Song Ran telah pergi, barulah ia memberi isyarat pada orang di danau. Gu Jingxing buru-buru mendayungkan perahunya mendekat ke tepi danau. Hari menjelang siang, namun ia berpakaian begitu rapat dan butiran-butiran keringat menetes dari dahinya. Direktur Li berteriak dalam hatinya, Oh, dosa. Oh, dosa. Ah, aku benar-benar membuat sepasang kekasih merasa kesal.
"Pasanganmu memintamu menyisakan pekerjaan untuk dia lakukan."
"Direktur, apakah Anda memberi tahunya?" tanya Gu Jingxing dengan nada seolah-olah ia adalah musuh besar.
Direktur Li dengan cepat melambaikan tangannya, "Tidak, tidak. Aku mengatakan padanya bahwa kau Paman Qian yang biasa membersihkan taman."
Gu Jingxing menyeka keringatnya dan tersenyum, "Oh, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, aku aktif, dan aku bisa melakukannya. Direktur, biarkan dia beristirahat di tempat yang dingin."
Gu Jingxing mendongak dan melihat Song Ran berlari di pertigaan. Ia langsung merasa gugup dan menjerit dalam hati karena hal ini tidak baik. Ia sudah terlambat untuk bersembunyi sehingga ia hanya bisa bergegas memegang erat tubuhnya dan ia sengaja berjongkok. Gu Jingxing berharap Song Ran tidak menyadari keberadaannya.
Song Ran bergegas berlari mendekat. Wajahnya memerah dan matanya bersinar dengan gembira. Ia berhenti beberapa langkah di depan direktur Lilalu mengangkat tangannya dan menyodorkan uang kertas 10 Yuan keluaran baru di depan Direktur Li.
"Direktur, aku menemukan uang. Aku menemukan uang. Cepat gunakan pengeras suara untuk melaporkan kehilangan. Hahaha… Jingxing-ku benar-benar dewa keberuntungan," ujar Song Ran. Nada suaranya sangat ceria.