webnovel

Bab 13: Perhitungan di Balapan Terbesar

Langit cerah menjadi saksi awal balapan peringkat nasional, acara puncak yang telah lama dinantikan. Semua mata tertuju pada lintasan megah yang dikenal sebagai "Storm Circuit", lintasan terpanjang dan paling menantang yang pernah ada. Berbeda dari sebelumnya, balapan ini berlangsung dalam tiga putaran: jalanan kota, medan pegunungan, dan trek lurus berteknologi tinggi yang dirancang untuk kecepatan penuh.

Lana berdiri di depan Falcon-X, matanya memandang jauh ke lintasan di depannya. Sorakan penonton menggema di sekitar stadion. Nama Lana telah menjadi simbol ketekunan, tetapi tekanan hari ini lebih berat daripada sebelumnya.

"Lana, kau sudah sampai sejauh ini," kata Vera melalui alat komunikator. "Ingat, jangan biarkan siapa pun menggoyahkan fokusmu."

Lana mengangguk, tetapi bayang-bayang kekhawatiran tetap membayanginya. Tidak hanya karena pertandingan, tetapi juga fakta bahwa dia kini tahu musuh bebuyutannya, geng mafia Raven Syndicate, memiliki rencana besar di balapan ini.

---

Permulaan yang Menggelegar

Saat lampu hijau menyala, suara mesin menggelegar seperti guntur. Dua puluh pembalap melesat dari garis start, masing-masing berusaha mendapatkan posisi terbaik.

Lana memulai dengan hati-hati, menjaga jarak dari pembalap lain yang terlihat agresif. Namun, Kael Draven, yang kembali sebagai perwakilan Raven Syndicate, langsung mengambil posisi terdepan dengan mobil supernya yang memiliki teknologi ilegal.

Di tikungan pertama, Kael menunjukkan dominasinya dengan menyenggol salah satu pembalap ke pembatas, menyebabkan kecelakaan besar yang langsung memancing perhatian penonton.

"Dia bermain kotor sejak awal," gumam Lana, menggenggam kemudinya erat.

---

Putaran Pertama: Jalanan Kota

Bagian pertama lintasan adalah jalanan kota yang sempit dengan banyak tikungan tajam. Lana menggunakan teknik drift yang dia pelajari dari latihan sebelumnya untuk mengejar Kael, menyalip beberapa pembalap yang terjebak di tikungan sempit.

Namun, Kael tidak tinggal diam. Dia menggunakan alat rahasia di mobilnya untuk mengeluarkan semburan asap tebal yang membuat visibilitas di belakangnya menjadi nol.

"Ini gila!" seru Lana, mencoba menjaga kendali.

Namun, dengan cepat dia mengingat nasihat Rai: Jangan biarkan musuh mengatur langkahmu. Kendalikan lintasanmu sendiri.

Dengan insting tajamnya, Lana berhasil keluar dari kabut asap dan terus maju, mengakhiri putaran pertama di posisi ketiga.

---

Putaran Kedua: Medan Pegunungan

Bagian ini adalah medan paling berbahaya: jalan sempit yang mengelilingi tebing tinggi dengan tikungan tajam dan tanah yang licin. Banyak pembalap mulai kehilangan kendali, tetapi Lana tetap fokus.

Di sebuah tikungan tajam, Lana berhadapan langsung dengan salah satu pembalap dari geng Raven Syndicate yang mencoba memotong jalannya dengan agresif.

"Kau harus melawan mereka, Lana," suara Vera terdengar di headset.

Lana menggunakan teknik brake-tap maneuver, memperlambat sedikit untuk membuat pembalap itu kehilangan keseimbangan. Dengan manuver berani, Lana berhasil menyalip dan mendekati posisi Kael.

Namun, di bagian akhir putaran, sebuah ledakan kecil terjadi di salah satu ban Falcon-X.

"Ban belakang bocor!" teriak Lana.

Dengan cepat, dia mengaktifkan sistem darurat mobilnya yang dirancang untuk situasi seperti ini. Ban pengganti otomatis muncul, tetapi waktu yang hilang membuatnya jatuh ke posisi keempat.

---

Putaran Ketiga: Trek Lurus Berteknologi Tinggi

Bagian terakhir adalah trek lurus yang dilengkapi dengan sensor kecepatan dan hologram untuk mengukur ketahanan mobil. Ini adalah arena di mana kecepatan penuh menjadi kunci kemenangan.

Kael memimpin dengan selisih besar, sementara Lana berusaha keras mengejar.

Di tengah balapan, sebuah insiden terjadi: salah satu pembalap dari geng mafia tiba-tiba keluar dari lintasan, menghalangi jalan Lana.

"Mereka mencoba menjatuhkanmu, Lana!" seru Vera.

Lana tidak menyerah. Dengan teknik evasive steering, dia menghindari rintangan itu, tetapi saat itu, sesuatu yang tak terduga terjadi: Aria Blaze muncul dari belakang dan mengambil alih posisi kedua, membantu Lana menyalip Kael.

"Aria? Apa yang kau lakukan?" tanya Lana melalui radio.

"Memberimu kesempatan, Lana. Jangan sia-siakan ini," jawab Aria dengan senyum samar.

---

Akhir yang Mengejutkan

Di lintasan terakhir, Lana dan Kael berada dalam posisi sejajar. Penonton berdiri dari tempat duduk mereka, menyaksikan pertarungan sengit ini.

Kael, yang sudah kehilangan kesabaran, mencoba menabrak Lana keluar dari lintasan.

Namun, Lana tetap tenang. Dia menggunakan energi terakhir Falcon-X untuk mendorong kecepatan maksimal, menghindari serangan Kael di detik-detik terakhir.

Dengan satu gerakan heroik, Lana melintasi garis finis hanya beberapa inci di depan Kael.

Sorakan penonton memenuhi udara. Lana, yang sekarang menjadi juara nasional, merasakan campuran kebahagiaan dan kelelahan.

Namun, saat dia turun dari mobil, seorang pria misterius mendekatinya.

"Kemenanganmu luar biasa, tapi permainan belum selesai," katanya, menyerahkan sebuah surat dengan logo Raven Syndicate.

Lana membuka surat itu dengan tangan gemetar, menemukan ancaman baru yang membuatnya sadar bahwa balapan ini bukanlah akhir.

"Rai, aku butuh bantuanmu," gumamnya, menatap ke kejauhan.

---

Catatan: Bab ini penuh aksi dan drama yang mengejutkan untuk memuaskan pembaca.

HanifM12creators' thoughts