webnovel

Laboratory Doctor and Activist

Author: aleyshiawein
สมัยใหม่
Completed · 221.1K Views
  • 365 Chs
    Content
  • 5.0
    17 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Adriana Gerrie adalah Mahasiswa Berprestasi Utama Departemen Teknik Pangan, Fakultas Teknik. Adriana yang cerdas, independen, logis, dan selalu rasional itu sepanjang umurnya tidak pernah mengenal namanya hubungan romantis antara pria dan wanita. Hingga akhirnya Adriana bertemu dengan Darren Januar Winata, Ketua BEM Fakultas Teknik. Sayangnya, hubungan mereka tidak bertahan lama karena Adriana merasa tidak nyaman, privasinya terusik, dan berbeda pandangan dengan Januar. Secara kebetulan, setelah hubungan itu berakhir, senior Adriana yang Ia sukai sejak lama mengakui perasaannya. Sayangnya, gayung tidak bisa bersambut, karena Haikal tiba-tiba pergi dan meminta Adriana melupakannya. Sulit bagi Adriana melupakan Haikal, akan tetapi mampukah Januar mengetuk pintu hatinya? Tidak hanya Januar, tapi juga Theodore, sahabat lama Adriana yang sebelumnya hanya dalam diam menyayanginya bertahun-tahun kini berubah terang-terangan menunjukkan perasaannya. Sebelas tahun berlalu, Haikal tanpa diduga kembali, membawa penjelasan yang tidak tersampaikan dengan baik pada Adriana kala itu. Mereka bertemu lewat skandal yang menimpa perusahaan tempat keduanya bekerja sebagai Direktur Utama. Beberapa konflik besar terjadi diantara mereka, menimbulkan banyak perubahan seiring usia dan karir profesional yang juga berubah. Apa yang terjadi pada Januar? Apa yang terjadi pada Theodore? Apa yang terjadi pada Haikal? Lalu ... dengan siapa Adriana berakhir? Unlock the answer by read this story! Bagian I: Masa perkuliahan di Bandung Bagian II: Masa bekerja, menuju pola hubungan serius ------- Halo, readers! Ini adalah novel kedua dari Aleysia Wein. Konsep novel ini pada dasarnya adalah romance, young adult, juga adult romance. Setiap karakter yang digambarkan dalam novel ini adalah representasi ideal dari pemikiran penulis tentang bagaimana sebaiknya seorang wanita perlu memiliki karakter kuat, intelektual, rasional, dan secara bersamaan memiliki empati tinggi, juga lemah lembut seperti yang ditunjukan Adriana Gerrie. Tidak hanya itu, penulis juga menuliskan aspirasinya soal bagaimana sebaiknya menjalani hubungan romantis dengan lawan jenis berdasarkan rasionalitas dan perasaan yang berimbang. Kepada para pembaca, semoga bisa mendapatkan inspirasi dari novel ini disamping 'dash of sweet' romantic affairs antartokoh. Penulis harap banyak value yang dapat diadopsi oleh pembaca. Gaya bahasa dalam novel ini cenderung teknis, dan beberapa istilah yang cukup advance dan spesifik di bidang teknologi pangan, bisnis, industri, filosofi serta investasi akan dijelaskan di dalam novel. Penulis sangat mengapresiasi setiap dukungan, sekecil apapun yang diberikan pembaca. Terimakasih. Regards, Aleyshia Wein

Tags
4 tags
Chapter 1Conference

Seorang gadis berpakaian formal sedang berbicara diatas podium. Gadis itu berbicara dengan tegas dan karismatik dihadapan ratusan audience yang sepertinya berasal dari berbagai negara. Gestur, mimik wajah, dan kecakapan berbicara gadis itu membius perhatian orang-orang di ballroom hotel itu seratus persen padanya. Di samping kanan podium tempat gadis itu berdiri, sorotan layar proyektor terefleksikan disana menampilkan presentasi yang rapi meskipun lebih banyak gambar dibanding tulisan. Gadis itu menjelaskan dengan detail di luar kepala akan apa maksud dari gambar yang tampil disana.

"Here, we acknowledge that animal protein is one of major concern of people in the world nowadays ..."

Gadis itu menekan tombol pointer untuk beralih ke slide selanjutnya setelah menjelaskan sebuah slide pengenalan.

Adriana Gerrie, nama gadis itu. Mahasiswa jurusan Teknik Pangan di universitas negeri terbaik di Indonesia. Gadis berusia 20 tahun yang biasa dipanggil Adri itu sedang mengikuti konferensi internasional di Singapura mewakili universitasnya. Ini adalah ke enam kalinya mahasiswi itu menjadi pembicara di konferensi internasional bergengsi dengan tiga judul penelitian yang memukau para akademisi.

Suara tepuk tangan terdengar meriah ketia Adri menutup presentasinya. Presentasi itu berakhir bukan berarti dirinya sudah bisa bernafas lega dan turun dari podium. Masih ada sesi tanya jawab dan timbal balik yang lebih menegangkan bagi setiap presenter dibanding presentasi itu sendiri.

"Okay Miss. Adriana Gerrie, thank you for your amazing presentation, really appreciate it ..." ujar seorang dosen yang diketahui bernama James Alden.

Adrianya hanya merespon dengan senyuman, menunggu dosen berkebangsaan Amerika Serikat itu memberikan komentar atau pertanyaan.

"I just wanna ask you, what is the biggest challenge for us to produce this plant-based protein?" tanyanya kemudian.

Dengan sigap, Adriana segera menjawab pertanyaan James. Adri menjawab dengan lugas dan tepat, membuat diskusi menjadi semakin aktif hingga akhirnya suara riuh tepuk tangan itu terdengar kembali dan gadis itu turun dari podium.

"Keren banget sih, asli gak bohong," ujar Theo, teman satu tim sekaligus sahabatnya sejak SMA. Pria itu mengacungkan dua jempol setelah Adri kembali.

"Gue ada kesalahan gak sih selama presentasi? Kayaknya kecepetan deh," respon Adri, jiwa perfeksionisnya kembali muncul.

"No, girl, you do right, no worries," ujar Theo menenangkan.

****

Adri dan Theo tengah berjalan-jalan di sepanjang pusat street food di Singapura. Mereka sepakat untuk berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum kembali ke Indonesia besok. Sebenarnya mereka datang bersama dosen pendamping mereka, Profesor Ravi, tapi beliau terlalu lelah untuk berjalan-jalan dan memilih beristirahat di hotel, menyisakan Adri dan Theo yang memanfaatkan kesempatan mengeksplor dunia malam Singapura.

Mereka keluar dari hotel sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Cukup berbeda dengan di Bandung, kota asal mereka, suasana di pusat kota itu semakin ramai di malam hari.

"Kita mau ngapain dulu deh, Dri? Gue jadi overwhelming gini saking banyaknya spot bagus," ujar Theo sembari melihat sekeliling area yang mereka telusuri sedari tadi.

"Sama Yo, inilah kalau keluar gak pakai rencana," jawab Adri. Memang biasanya kedua sahabat itu selalu merencanakan sesuatu dengan detail, termasuk untuk sekedang pergi ke cafe.

"Kayaknya disini banyak orang ngopi gitu deh, kesana aja gimana?" tawar Theo. Ia menunjuk ke salah satu coffee shop di sebelah kanan jalan, beberapa meter dari tempat mereka berdiri saat ini.

"Boleh-boleh."

Keduanya kemudian berjalan menuju coffee shop yang tidak terlalu ramai itu. Mereka langsung memesan dua minuman dan satu dessert seperti biasa. Itu adalah konsep a la carte andalan mereka, dua minuman berbeda, dan satu dessert. Bagian dari misi penghematan mahasiswa katanya.

"Eh paper penelitian kita yang plant-based protein kan Lo yang megang, Dri. Masih ada rencana submit ke conference lagi gak?" tanya Theo selagi mereka menunggu pesanan datang.

"Rencana Gue sih bakal di publish di jurnal internasional dulu, biar kredibilitasnya naik, nanti kalau ada event yang relevan, bakal Gue submit lagi."

"Oke deh. Gue rasa udah saatnya kita pindah ke penelitian baru, Dri," ujar Theo mengingat penelitian yang Ia pegang sebelumnya juga sudah masuk ke jurnal internasional dan empat konferensi internasional.

"Ide bagus, nanti kita konsultasi ke Pak Ravi deh sekalian pulang."

"Haha manfaatkan kesempatan dalam kesempitan ya, Dri," ujar Theo sambil tertawa.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Iced americano with brown sugar milik Adri, caffee latte milik Theo, dan lemon cake milik bersama.

"Lo tumben pakai gula, biasanya americano pahit," komentar Theo. Adri memang penikmat kopi, benar-benar kopi tanpa gula. Gadis itu bahkan sudah pro dalam menilai kualitas dan rasa dari kopi yang diminumnya.

"Udah malem, ntar gabisa tidur."

Ponsel Adri berdering, tanda notifikasi whatsApp masuk. Ia lantas membaca pesan itu dan tersenyum. Theo didepannya hanya memperhatikan.

"Eh barang-barang khas Singapura apa ya? Kayaknya gak ada yang spesifik banget deh,"

"Iya, paling gantungan-gantungan kunci, cokelat, atau souvenir bertuliskan Singapura gitu. Kenapa? Mau nyari oleh-oleh?"

"Iya nih Bang Adam nge chat Gue, minta oleh-oleh."

"Ya elah Bang Adam udah kaya raya gitu masih aja malakin adek tingkat, heran gue," ujar Theo mengomentari kakak tingkat sekaligus kakak kos Adri itu. Ya bagaimana tidak, pria yang disebut Bang Adam itu adalah seorang Venture Capitalist, investor dan mentor untuk para start-up.

"Haha gatau deh ... Lah, orangnya video call nih," seru Adri ketika tiba-tiba Adam meneleponnya. Ia segera menggeser tombol hijau dan mengarahkan kamera ponsel depan untuk menampilkan wajahnya dan Theo.

"Hai Bang Adam!" sapa Adri, sementara Theo hanya melambaikan tangannya.

"Wedeh, gimana nih konferensinya? Lancar gak Dri, Yo?"

"Lancar dong Bang, siapa dulu presenternya, Mapres kita gitu," jawab Theo membangga-banggakan Adri yang memang seorang Mahasiswa Berprestasi tingkat Fakultas.

"Syukur deh kalo gitu. Sekarang Lo berdua ngapain nih berduaan malem-malem di bar gitu, balik-balik, jam malam ini."

"Yeu, yakali Bang di bar. Di coffee shop nih, kapan lagi jalan-jalan malem di Singapur," protes Adri sembari mengangkat-ngangkat gelas americano miliknya.

"Iya dah iya, intinya jangan lupa oleh-oleh ya, adik kos dan adik tingkat, awas aja balik cuma bawa badan sama sertifikat."

"Bang, kata Theo Lo udah kaya ngapain malakin adek tingkat," ujar Adri memanas-manasi.

"Kaya? Gue masih suka makan pecel lele kok, gak suka caviar juga, selera gue masih rakyat biasa," jawab Adam sembari tertawa.

"Yaudah Bang, tidur sana, ganggu aja Lo," ucap Theo.

"Ganggu Lo berdua pacaran? Oke, Aku jomblo Aku diam. Bye!" ujarnya kemudian menutup video call itu setelah sebelumnya melambaikan tangan.

"Masih aja dibilang pacaran, heran."

"Tau tuh netizen."

You May Also Like

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · สมัยใหม่
4.6
1998 Chs

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · สมัยใหม่
Not enough ratings
500 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT