"Sepuluh menit masih belum ke ruang makan untuk sarapan, papa beneran potong uang jajanmu, Bang!" gerutu Tuan Yudha sambil berlalu keluar kamar putra sulungnya.
"Lha, sepuluh menit cuma bisa cuci muka doang, Papa!"
"Ya makanya, buruan bangun dan mandi, Abang! Nanti kalau Reiji dan Yuji bangun, rame rebutan kamar mandi lagi! Beri contoh yang baik buat adek-adekmu, Abang!" putus Tuan Yudha. Setelahnya, ia menutup pintu kamar putranya dengan keras.
"Hufft ... meski atas dasar memberi contoh yang baik buat duo maut, gua mulu yang menderita," gerutu Siji. Meskipun menggerutu, tapi ia tetap menuruti perkataan papanya.
Siji mengambil handuk dan berjalan gontai ke kamar mandi yang berada di sebelah dapur. Di rumahnya yang sederhana ini, hanya ada dua kamar mandi. Kamar mandi yang di dekat dapur, dan kamar mandi yang satunya berada di kamar utama milik Tuan Yudha dan Nyonya Ayana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com