webnovel

Chapter 9

Lalu setelah itu Rayn dituntun kak Alex dan di baringkan lagi di ranjang tidurnya. Kak Alex menunggu Rayn hingga tertidur lelap. Tetapi disela-sela itu ternyata kak Alex lah yang duluan tertidur. "Makasih ya kak, aku gak menyangka cowok yang membuat aku jatuh cinta pandangan pertama kala di lobby depan fakultas itu ternyata baik banget denganku" gumam Rayn sembari mengelus rambut kak Alex.

(Keesokan harinya)

Pukul 05.00 WIB kak Alex sudah terbangun dan akan menjalankan ibadahnya. Begitu terkejutnya kak Alex, ternyata tangan Rayn masih dengan posisi mengelus kepala kak Alex hingga tertidur lelap. Kak Alex begitu merasa bahagia. "Astaga ini Rayn mengelus kepalaku" ucap kak Alex dengan lirih dan tersenyum di pagi harinya itu.

Kak Alex bergegas untuk melaksanakan kewajibannya di sebelah ranjang Rayn. Ia pun tidak lupa untuk mendoakan Rayn dan membaca Al-Qur'an di pagi itu. Mendengar suara lantunan ayat Al-Qur'an yang di bawakan kak Alex, Rayn terbangun dan tersenyum. Ia melihat dan memperhatikan kak Alex yang sedang mengaji dan berdzikir. "Kak Alex, sudah ganteng, pengertian, sholeh pula" gumam Rayn dengan senyum.

Selesai kak Alex mengaji, ia langsung melihat ke arah Rayn. Rayn yang sudah bangun itu membalas tatapan kak Alex dengan senyuman. "Kenapa senyum-senyum, masih pagi. Kesambet kamu nanti" ucap kak Alex sembari melipat sajadah yang habis dipakai. Rayn terdiam dan tetap tersenyum melihat kak Alex.

"Kak Alex ini memang beda. Nyanyi suaranya fals kemana-mana, tapi ngaji oke juga" ejek Rayn dengan tertawa.

"Apa kamu bilang ? Aku cubit kamu" sungut kak Alex dengan wajah yang muram.

"Enggak-enggak bercandaaa kakk, emang kakak tingkat suka marah !!" balas Rayn dengan ledekan kecil.

Kak Alex pun tertawa mendengar ledekan Rayn. Tiba-tiba dokter dan suster datang untuk mengecek kondisi Rayn dan mengganti infus yang dipasang di tangan Rayn.

"Kondisinya belum membaik ya non, jadi tetap butuh istirahat dan jangan banyak bergerak" tutur dokter kepada Rayn sembari mengganti infus. Rayn hanya mengangguk dan tersenyum.

Dokter pergi dan Rayn suruh menunggu sarapan yang akan segera datang. Sembari menunggu sarapan, kak Alex izin kepada Rayn kalau dia mau beliin susu dan beli sarapan untuk dirinya sendiri. "Rayn, kakak tinggal beli susu buat kamu dan sekalian mau beli sarapan boleh ?" tanya kak Alex kepada Rayn sembari membenarkan rambut. Rayn hanya mengangguk dan hanya memperhatikan kak Alex.

Kak Alex pun pergi membeli sarapan untuk dirinya sendiri dan susu untuk Rayn. Tidak lama kemudian suster sudah datang dan sarapan untuk Rayn siap dimakan. Ia menunggu kak Alex untuk membantunga bangun dari tempat tidur. "Kak Alex mana sih, lama banget" gumam Rayn sembari melihat langit-langit ruangan.

(tok..tok..)

Suara pintu yang di ketuk oleh kak Alex. "Iya masuk" jawab Rayn dari dalam ruangan. Kak Alex pun masuk dan menyapa Rayn, ia juga meminta maaf bahwa keluarnya lama. Setelah itu kak Alex pun bergegas membantu Rayn untuk bangun dari tidurnya dan makan bersama.

"Kak, nanti kakak ke kampus jam berapa ?" tanya Rayn sembari makan.

"Kayaknya enggak deh, nanti kamu tidak ada yang menjaga" jawab kak Alex dengan menghentikan sendokannya dan menatap Rayn.

"Enggak papa kak, nanti aku bisa tidur aja selagi kakak di Kampus. Kalau ada apa-apa nanti Rayn langsung telfon kakak deh" tutur Rayn meyakinkan kak Alex bahwa ia baik-baik saja.

"Yasudah kalau gitu, abis ini kakak tinggal ya" ucap kak Alex sembari melanjutkan makannya.

"Oiya, nanti kalau kamu butuh camilan langsung telfon kakak ya. Kakak pesenin dari sana" lanjut kak Alex dengan raut muka yang khawatir kepada Rayn.

Rayn hanya terdiam dan melanjutkan makannya. Ia juga menyuruh kak Alex segera menghabiskan makanannya dan mandi supaya bisa langsung ke kampus. "Cepet makannya, terus mandiii sana di kamar mandi. Ambil aja peralatan mandi di tas aku" tutur Rayn sembari melihat kak Alex yang sedang makan. Kak Alex hanya mengangguk dan menghabiskan sarapannya itu.

Selesainya makan kak Alex langsung mandi dan berangkat ke kampus. Ia pun berpamitan kepada Rayn dan menekankan kepada Rayn supaya selalu menghubungi kak Alex ketika ada sesuatu hal yang terjadi. Tidak lama kak Alex pergi untuk ke kampus dengan mengelus-elus kepala Rayn. Melihat perilaku kak Alex, Rayn tersenyum lebar salah tingkah. Dan ketika kak Alex pergi, Rayn hanya beristirahat tidur di dalam ruangan itu.

**

Sesampainya kak Alex di kampus, ia dikejutkan dengan ejekan teman-temannya. "Nihh yang dekat sama bule cantik anak pengusaha terkenal itu. Sampek diizinin kalau dia lagi sakit hahaha" ujar teman-teman kak Alex dengan tertawa. Kak Alex pun hanya menjawab dengan beralasan karena ia tidak mau ada yang mengetahui terlebih dahulu tentang Rayn dan dirinya. "Apaan dahh kalian ?? Aku gak deket sama dia. Kemarin cuman ketemu di Warteg, masak aku gak bantuin" balas kak Alex dengan alasannya dan muka yang memerah.

Kak Alex pun langsung menuju ke ruangannya dan melakukan pekerjaannya. Selama ia berada di kampus selalu mengecek hpnya karena takut bahwa Rayn menghubunginya.

Mahasiswa PKKMB sudah memasuki waktu Ishoma. Kak Alex yang sedang menuju ruangannya disamperi oleh Gray dan Anne. Mereka berdua memanggil-manggil nama kak Alex tetapi tidak ada respon dari kak Alex. Pada akhirnya Gray dan Anne berlari dan menghentikan langkah kak Alex.

"Kak Alexxx.." teriak Gray dan Rayn sembari berlari.

Kak Alex sontak menoleh kearah teriakan itu.

"Kak Alex, ini Gray dan Anne. Gimana keadaan Rayn ?" tanya Gray dengan nafas yang tidak teratur.

"Iya kak bagaimana keadaan Rayn ? Apa dia baik-baik aja ? Dia boleh pulang kah kak nanti ?" sahut Anne sembari memegang tangan kak Alex.

Kak Alex yang mencoba menenangkan mereka, dan coba untuk menjawab pertanyaan dari Gray dan Anne satu per satu.

"Kalian tenang dulu, tarik nafas. Sudah aman Rayn tidak papa kokx dia sudah sadar. Tetapi, harus dirawat dulu dirumah sakit selama kurang lebih 3 hari. Supaya ada lebih sehat lagi" tutur kak Alex dengan menepuk bahu mereka berdua.

"Kak nanti kita boleh kesana ngga ? Pengen tau keadaan Rayn" tanya Anne dengan wajah yang sedih.

Kak Alex hanya mengangguk seolah memberi jawaban iya kepada mereka. Mereka berdua sangat senang dan berterimakasih kepada kak Alex. Setelah itu kak Alex pun pergi dan mereka juga melanjutkan ishoma nya.

"Kita nanti bawa apa ya untuk Rayn ?" tanya Gray kepada Anne dengan sangat gembira.

"Buah aja kali sama roti gitu ya ? Atau apalagi ? susu ?" balas Anne yang tak kalah semangat untuk menjenguk Rayn.