webnovel

Chapter 10

Waktu jam pulang sudah tiba, Gray dan Anne segera menuju ke tempat swalayan terdekat membelikan buah tangan untuk Rayn.

Ditengah mereka belanja, Anne tertuju pada produk makanan ringan yang sangat disukai oleh Rayn.

Anne pun berjalan mengambil produk itu sebanyak 5 pcs. Gray yang melihat hal itu sontak kaget dan menegur Anne.

"Anne !! Buat apa beli sebanyak ini !?" bentak Gray menatap Anne dengan tajam.

"Kamu gatau kalau ini jajan kesukaan Rayn ? Dia kan suka banget sama jajan ini, dia juga selalu stok banyak di kamarnya" ucap Anne sembari memasukkan jajan tersebut kedalam keranjang belanjaan.

"Emang kamu tau dari mana ? Pernah melihatnya ? Dia kok tidak pernah bercerita ya sama aku" sungut Gray dengan wajah murung.

"Dia pun tidak pernah bercerita, tapi aku sesekali sering melihatnya makan ini. Jadi aku tau apa yang dia suka" balas Anne sembari berjalan ke tempat kasir.

Gray pun hanya terdiam dan mengambil jajan itu lagi untuk ditambahkan ke belanjaan mereka. Mereka berdua melanjutkan ke kasir dan membayar belanjaannya. Selesainya dari kasir Gray dan Anne melanjutkan perjalanannya ke Rumah Sakit untuk menjenguk Rayn.

(Sesampainya di rumah sakit)

Tak lama dari perjalanannya mereka berdua sampai di Rumah Sakit tempat Rayn dirawat. Mereka tidak tahu diruang mana Rayn berada. Tak berfikir lama Anne pun menanyakan ke resepsionis.

"Hallo sus, saya temannya pasien yang bernama Rayn. Kalau boleh tau dia ada ruang mana ya ?" tanya Anne kepada suster.

"Oiya kak, bentar ya saya cek dulu" ucap suster sembari melihat catatan kamar di dalam komputer.

"Ohh atas nama Rayn dia di kamar VIP 1 Bougenvil 10 ya kak, itu ada di lantai 6" tutur suster dengan menjelaskan kepada Anne.

"Baik, Terimakasih sus" ucap Anne sembari menganggukkan kepalanya.

Setelah tau ruangan Rayn dirawat, mereka berdua segera menuju lift untuk naik ke lantai 6. Ditengah perjalanan menuju lantai 6, Gray bertanya kepada Anne. "Anne, gila yaa Rayn dirawatnya ruangan VIP 1 loh, berapa coba permalamnya" tanya Gray sembari melihat sekitar ruangan lift. Anne pun menjawab dengan mudahnya. "Yahh karena dia anak orang kaya Gray, pasti orang tua pun ingin yang terbaik untuk dia apalagi anak tunggal" tutur Anne dengan melihat wajah Gray.

Gray hanya mengangguk, tidak terasa lift mereka sudah berhenti di lantai 6. Mereka pun segera berjalan menuju ruangan Rayn. Dengan terkejutnya mereka, saat sampai di ruangan Rayn ternyata sudah ada kak Alex yang menyuapi Rayn makan. "Heii Gray, Anne ayo masukk cepat. Aku kangen banget sama kalian" teriak Rayn dari dalam kamarnya.

Mereka berdua masuk dan langsung memeluk Rayn. Tampak dari wajah Gray dan Anne ia sangat khawatir dengan keadaan Rayn. Sesekali ia bertanya kapan pulang dan sembuh. Ditengah pembicaraan itu, kak Alex menyela untuk mengasih makanan Rayn kepada Gray dan Anne. "Kalian tolong suapi Rayn yaa. Aku mau ke bawah dulu ke kantin" ucap kak Alex sembari menyodorkan makanannya ke Gray dan Anne.

Tertinggallah hanya mereka bertiga, disitu Gray yang penasaran mulai menanyakan beberapa hal kepada Rayn.

"Rayn, gila kamu semalam kamar ini berapa ? VIP 1 woyy pasti mahal" tanya Gray sembari berjalan mengambil kursi.

"Gatau, aku kemarin tiba-tiba dibawa kesini. Dan semua yang menanggung kak Alex. Kalau kata dia sih supaya aku cepat pulihnya kan ruangannya hening dan enak buat istirahat" jelas Rayn dengan mengunyah makanannya.

"Hahh kak Alex ?? Semua ini kak Alex yang nanggung" sahut Anne dengan raut wajah yang kaget.

Tidak hanya Anne yang kaget tetapi juga Gray, kursi yang ia bawa hingga dijatuhkan karena sangat terkejut.

"Iya ini kak Alex semuanya. Kemarin tuh aku telat makan malam akhirnya kambuh nih maag ku dan makin parah. Yang menunggui aku juga kak Alex, tadi pun setelah acara PKKMB selesai dia juga langsung kesini bawain aku camilan dan susu tuh" jelas Rayn sembari menunjuk ke Arah camilan dan susu disimpan.

"Dia kayaknya suka sama kamu deh Rayn, liat perhatiannya dan effortnya loh" jawab Anne dengan melanjutkan menyuapi Rayn.

Rayn tidak menjawab dan hanya terdiam. Disitu mereka bertiga melanjutkan obrolannya sembari Anne menyuapi Rayn dan Gray membantu mengerjakan tugas Rayn. Rayn merasa sangat bersyukur dipertemukan oleh kedua teman yang sangat mengerti dirinya. Kak Alex pun sudah kembali dari kantin dan ia menanyai Gray serta Anne.

"Emmm Gray, Anne kalian nanti mau balik kos jam berapa ?" tanya kak Alex sembari membuka pintu.

"Kurang tau kak, memangnya kenapa ?" jawab Gray sembari menoleh kearah kak Alex.

"Tidak papa, jangan terlalu malam. Kalian cewek nanti berbahaya kalau balik malam-malam" sahut kak Alex dengan berjalan kearah mereka.

"Iya kak, tapi nanti Rayn kalau kita balik gimana ?" tanya Anne dengan menghadap ke arah Rayn.

"Tidak papa nanti biar aku aja yang menjaga, besok kalian kan hari terakhir PKKMB dan itu acaranya outbound jadi jangan sampai kalian tidak ikut karena kecapekan" jelas kak Alex menghadap mereka bertiga.

Anne dan Gray hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu kak Alex pun juga hanya menunggu di sofa sembari bermain handphone ketika ada kedua teman baiknya Rayn itu. Kak Alex tidak ingin mengganggu waktu mereka bertiga sehingga hanya diam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB Anne dan Gray berpamitan pulang kepada Gray dan kak Alex. Mereka juga menekankan kepada kak Alex bahwa Rayn harus dijaga dan jangan sampai ditinggal-tinggal. Rayn tetiba ngomong sesuatu kepada mereka ketika keduanya sudah bersiap pulang.

"Anne, Gray ini sudah malam. Kalian diantar kak Alex aja ya. Bahaya naik motor cewek berdua jam segini" ucap Rayn sembari memegang tangan Anne.

"Enggak, kami naik Taxi Mobil Online kok, jadi aman" jawab Anne menyakinkan Rayn.

"Iya gakpapa Rayn, lagian juga dekat jaraknya" lanjut sahut Gray menatap mata Rayn.

"Yasudah ini uang buat kalian pulang.

Hati-hati nanti kabarin Rayn kalau sudah sampai kos" tutur kak Alex sembari menyodorkan uang untuk Anne dan Gray.

Grayy dan Anne menolak uang itu, tetapi kak Alex memaksa untuk membawanya. Dan Raynpun juga menyuruh mereka membawa uang pemberian kak Alex. Mereka berdua pada akhirnya menerima dan berpamitan pulang lagi.

Selesainya mereka pulang, dokter masuk dengan perawat untuk melihat keadaan Rayn. Tidak sebegitu lama, tetapi membuat Rayn bosan tinggal disana karena dokter bilang bahwa keadaan Rayn drop lagi. Sehingga dia harus dirawat lebih lama lagi di rumah sakit ini.

Mendengar itu Rayn merasa sedih dan ingin cepat pulang. Tetapi dengan kak Alex suruh mendengarkan apa kata dokter, bahwa ia belum boleh pulang untuk waktu dekat ini. Rayn hanya mengangguk seolah memberi jawaban iya tetapi ia murung dengan muka yang sangat murung.