Fatih memikirkan Bilqis diwaktu tahajjud.
"Ya Robb apa aku harus menuruti yang dibilang Sofil. Aku teranjam rindu, rasa keinginan bertemu yang tidak tersampai.
Perasaan rindu ini memang kadang begitu menyakitkan, mungkin rasa sakit dan sedih itu akan dapat terobati jika aku benar-benar yakin bahwa orang yang kita rindui juga saat itu sedang memikirkan dan rindu pada kita, tetapi aku ragu, dia memikirkanku atau Gus Syamil. Huhf ... Ya Allah cinta ini begitu rumit ternyata. SubhanaAllah ... kini aku merasakan yang dirasakan Sofil ke Nasya. Namun bedanya aku mrngetahui wajah yang aku rindukan dan Sofil merindukan sebuah nama," Fatih mendengar Qiroat dia segera mengambil sajadah lalu keluar dan berjalan diwaktu yang masih gelap.
"Malam ini sangat dingin rasanya semakin gelisah dan merana. Ya Allah ... ini semua sangat unik. Apa perlu meluapkan kata rindu yang tersemat di hati kita agar tidak jadi gumpalan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com