Mentari beranjak, cahayanya menyinari semua penjuru. Barrak sangat ngantuk saat memanaskan mesin mobil. Karna semalam dia terus berbincang dengan Fatih, lalu solat sunnah setelah solat dia terlelap dengan hanya hitungan menit. Setelah solat subuh tidak tidur. Dia terus menutup mulutnya yang terus menguap.
"Astagfirullah ... ngantuk berat, lengket nih,salah sendiri," gumamnya lalu berwhudlu dan segera solat dhuha. Tidak lama pemuda berbaju abu-abu ini menuruni tangga. Dia menuju mobil sudah terlihat dua wanita berdiri di depan mobil.
"Neng ini ponselnya." Dia mengulurkan ponsel milik Yaya. "Terima kasih," imbuhnya, mereka berjarak dua meter sambil menunggu Kiai datang. "Aku pakai pulsanya dua puluh dua seratus lima rupiah. Maaf Neng," dia sangat detai dalam menghitung agar halal apa yang dipakainya.
"Tidak papa, pakai lima puluh ribu juga tidak papa. Hehehe, itu pulsa dari teman-teman," jelasnya, Barrak mengangguk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com