Tak lama kemudian Dosen pergi dari kelas membuat semua nya langsung berdiri mengambil buku dan pergi untuk pulang karena pengajaran sudah selesai.
Lex Luthor melihat semua orang pergi tapi ia masih bingung pada Alandra yang masih menatap bukunya.
"Kenapa? Kau tidak pulang? Apakah kau ingin menginap di sini?" tatapnya.
Lalu Alandra menoleh padanya. "Aku tidak paham dengan materi ini," tatap nya.
Lalu Lex Luthor tersenyum kecil. "Bukankah kau lelaki terpintar di sini, kenapa tak paham?"
". . . Aku yakin, semuanya juga tak paham dan mereka malas mempelajari nya secara mandiri, mereka menganggap ini hanyalah materi opsional," kata Alandra.
Kalimat seperti itu membuat Lex Luthor terdiam. "(Itu memang benar, apa yang dia katakan memang lah benar....) Dari mana kau mempelajari kata kata yang bisa kau rangkai? Apa ini karena kau suka membuat Novel?" Lex Luthor menatap.
Kalimat itu membuat Alandra kembali terdiam. "Aku tak yakin, aku menulis hanya sebatas mengembangkan kejadian apa yang baru saja terjadi, dan aku membuat nya seolah olah aku menciptakan tokoh utama sendiri.... Lalu aku mulai menulisnya."
"Kalau begitu, kenapa kau tidak buat cerita tentang kita?" kata Lex Luthor.
Seketika suasana terdiam, di luar juga angin menjadi sepoi kencang, dan Alandra menjatuhkan pena nya yang ia pegang. Dia tidak bisa menyangka bahwa Lex Luthor akan mengatakan hal itu tadi.
"Kenapa? Kenapa berwajah begitu, dimana wajah yang kau tunjukan ketika panik tadi?" Lex Luthor menatap sambil menggoda nya dengan tatapan.
Tapi Alandra membuang wajah dan mengepal tangan nya yang ada di atas buku.
"Lex Luthor... Setelah aku mengatakan padamu bahwa aku tahu tentang Luthor, apakah itu baik baik saja untuk mu? Dan apakah apa yang aku katakan semua benar... Termasuk bahwa dia menyayangi mu?" kata Alandra membuat Lex Luthor terdiam.
Hal itu membuat Lex Luthor masih terdiam. Dia lalu duduk tegap dan menghela napas panjang.
"Yeah, itu akurat," dia mengatakan nya dengan berdiri, sepertinya dia akan pergi tapi Alandra mendadak menahan tangan nya.
"Maaf, aku mengatakan hal itu dan tidak mengharapkan kau pergi dan setelah ini membenci ku, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku suka padamu, aku mencari semua hal tentang mu hingga aku mengerti apa yang ada di dalam dirimu, perasaan mu, hal apa yang terjadi sebelum kau menbuat sifat yang sama seperti ayah mu," kata Alandra.
Tapi Lex Luthor membalas sesuatu. "Itu kerja bagus, karena aku tak suka pada orang yang mengaitkan ini pada nya."
"Tapi, untuk apa kau membencinya, dia menyayangi mu!"
"Alandra!!" Lex Luthor menyela membuat Alandra terdiam mendengar itu.
"Sebaiknya aku memperingati mu jangan bahas itu lagi, apalagi kau terus menyebutkan dia menyayangi ku, dia sama sekali tak melakukan itu. Aku mencoba hanya diam ketika kau bicara seperti itu, tapi ini benar benar mulai mengganggu..." kata Lex Luthor dengan kesal.
Alandra masih diam, dia lalu memegang tangan Lex Luthor. "Ma... Maafkan aku..." dia sekarang meminta maaf seperti kucing kecil yang khawatir.
Lex Luthor hanya bisa menghela napas panjang. "(Ini semua berat...) Aku tak tahu harus apa...."
"Bukankah aku sudah bilang, satu satunya yang harus kau lakukan... Mungkin meneruskan bisnis pertama dari ayahmu. Garis keturunan nya tak akan terbuat jika kau meninggalkan pekerjaan ayahmu, apalagi kau masuk ke kampus ini, untuk apa kamu kemari, bukankah kamu punya pekerjaan yang sibuk?" kata Alandra tapi Lex Luthor terdiam.
"Lex Luthor.... Aku mohon jangan diam, jawab aku," Alandra menatap memohon.
"(Aku bahkan tidak mengerti, kenapa gadis ini bisa berpikir begitu banyak soal hal ini... Apakah aku memang harus mencari alasan lain?) Kau benar, aku memang sengaja mencari sesuatu tentang mu, mau bagaimana lagi, aku sudah tahu dari awal semenjak aku suka padamu dari awal pandangan," tambah Alandra.
Lex Luthor masih diam, dia lalu menghela napas panjang lalu menatap Alandra dengan tatapan serius. "Biarkan aku bertanya padamu sesuatu, kau ingin tahu lebih banyak tentangku... Itu artinya apa?" tatap Lex Luthor.
"Itu artinya.... Aku ingin selalu berada di dekatmu untuk tahu lebih banyak soalmu, tak peduli seberapa kejam dunia yang kau pikirkan, aku benar benar hanya mau ada di sisi mu."
"Apa itu artinya kau sedang mengatakan sebuah perasaanmu padaku?"
Mendengar pertanyaan itu, Alandra menjadi terdiam sebentar lalu mengaguk. "Ya."
"Kalau begitu, bisa kau katakan kalau kau menyukaiku? Katakan dengan tatapan yang berani, jangan tatapan yang begitu pengecut, aku tahu kau punya sikap yang keras di sini, katakan padaku dengan sikap itu," Lex Luthor menatap dengan memegang pipi Alandra.
Di mata Alandra, Lex Luthor benar benar berwajah sangat manis dengan sedikit rayuan itu tadi.
"Aku takut kau akan menertawakan ku, menyatakan perasaan harus menggunakan nada yang lembut, bukan nada yang kasar."
"Cih, kalau begitu aku pergi," Lex Luthor akan pergi melepas tangan Alandra.
"Ah, tunggu!!" Alandra menahan nya, seketika dia menambah kalimat nya. "Aku suka padamu!! Aku tak peduli apapun, aku suka padamu!! Kau harus jadi kekasih ku!! Aku memaksamu!" tatap Alandra dengan nada yang tegas.
Alandra benar benar tak percaya dia mengatakan hal itu, dia bahkan terengah engah dengan jantung berdegup sangat kencang.
Lalu Lex Luthor tersenyum kecil, dia memegang pipi Alandra lagi membuat nya diam. Tapi Alandra tahu maksud nya, seketika dia memeluk pinggang Lex Luthor seketika mencium bibir. Mereka mencium bibir di kelas yang kosong.
--
Terlihat mereka berjalan keluar dari kampus yang sepi dan hanya beberapa orang berlalu lalang.
"Lex Luthor," Alandra memanggil.
"Hm?" Lex Luthor membalas tanpa menoleh dan terus berjalan ke depan.
"Soal yang tadi, apa aku terlalu keras bicara?" Alandra menatap khawatir.
Siapa sangka, Lex Luthor malah tertawa. "Pft.... Hahaha.... Dasar, kau sama sekali tak bisa bersikap bahkan seperti ayah mu sendiri, mungkin lebih tepatnya, sikap mu lebih mirip ibu mu," kata Lex Luthor.
Alandra yang mendengar itu menjadi menatap langit. "Sebenarnya, ayah ku dulu juga mengatakan itu padaku... Dia pernah kecewa pada sikap ku yang gampang sekali menangis waktu kecil," kata Alandra.
Seketika Lex Luthor terkejut. "Huh?! Kau banyak menangis ketika kecil, badan mu segitu besar nya, kau menangis terlalu banyak?!"
"Yah, sampai pada akhirnya aku tahu, aku terlalu banyak memakan sikap milik ibu, jadi aku memilih untuk diam, tapi ketika aku menjadi diam, ayah mulai kecewa lagi padaku, karena aku tak bisa berbicara dengan orang lain, apalagi itu dapat menindas ku-
"Tapi setelah dia tahu bahwa kau bisa berkelahi jika di pancing, dia langsung bangga padamu, begitu?" tatap Lex Luthor, dia menyela menambah.
Lalu Alandra mengangguk dengan tambahan Lex Luthor. "Bagaimana kau tahu?"
"Kau hanyalah seseorang yang diam diam culun, jika kau bergerak, kau bisa mengguncang dunia... Orang seperti mu, pastinya memiliki sikap yang gampang menyesal pada akhirnya," kata Lex Luthor membuat Alandra kembali diam.
"(Mungkin itu benar....)" pikirnya menatap langit.
Tapi ia punya suatu pemikiran yang membuat nya memanggil Lex Luthor. "Lex Luthor..."
Membuat Lex Luthor menoleh kali ini.
"Apa kau.... Bisa ke rumah ku, aku mengundang mu," tatap nya dengan wajah ragu.
Lex Luthor terdiam sebentar, dia juga tersenyum kecil. "Hm... Bagaimana ya.... Aku harus bekerja hari ini hm..."
"Uh... Jika kau bekerja.... Maafkan aku, mungkin aku bisa menawarkan lain kali."
"Haha, aku hanya bercanda, paling habis ini aku hanya membuang waktu ku memukul banyak preman yang ada di gang lain yang belum aku lewati, mereka meresahkan... Tak apa, aku akan ke tempat mu," tatap nya.
Siapa sangka, hal itu membuat Alandra tersenyum senang dan Lex Luthor terdiam menatap itu. "(Dia..... Tersenyum....?! Kenapa langsung ada cahaya dan bunga di belakang nya?!)"
"Terima kasih... Ayo ikuti aku," dia mengulur tangan.
Lex Luthor terdiam menatap tangan itu, lalu dia tersenyum dan belum menerima nya. "Begini saja.... Bawa aku," Lex Luthor membuka tangan nya.
Alandra terdiam menatapnya membuat suasana diam. Tapi dia tidak basa basi, dia langsung akan mendekat, tapi Lex Luthor malah berwajah curiga membuat nya menahan kepala Alandra yang mendekat akan mengangkat Lex Luthor.
"Hei, kenapa kau tidak tanya kenapa aku melakukan itu?"
". . . Kenapa?" Alandra bertanya jika di suruh.
"Haiz... Lupakan saja...." Lex Luthor memasang wajah membosankan, lalu tiba tiba dia memeluk Alandra dan Alandra memegang tubuh Lex Luthor untuk tidak berubah, lalu dia kembali berdiri dan posisi nya membawa Lex Luthor di dada.
"Kau, sangat ringan," tatap nya, tapi dia langsung menatap ke dada Lex Luthor yang tampak besar membuat nya membuang wajah langsung.
Lex Luthor yang melihat itu menjadi tersenyum kecil, seketika dia kembali memeluk Alandra, tapi kali ini, dia menekan nekankan dada nya membuat Alandra merasakan hal empuk itu.
"Le... Lex Luthor...."
"Kenapa? Apa kau belum pernah merasakan hal ini, cepat bawa aku pulang, culik aku sesuka mu," bisik Lex Luthor dengan nada menggoda.
Seketika Alandra menoleh sekitar dengan panik, lalu berjalan buru buru pergi dari sana dengan membawa Lex Luthor.
Ketika sudah sampai di rumahnya, dia berjalan masuk dan meletakan Lex Luthor di kasur kamar nya.
"Lex Luthor.... Aku... Minta waktu," tatap Alandra dengan wajah agak merah sedikit.
"Kenapa? Ada apa memang nya?" Lex Luthor menatap, tapi ia kebetulan melihat bawah dan langsung terkejut ketika melihat apa yang ada di celana Alandra.
Itu menjalar sangat besar dan panjang.
"A... Apa itu, itu ular piton!" ia menatap terkejut, tapi ia baru sadar bahwa Alandra berdiri itunya.
"Maaf.... Maafkan aku," Alandra bernapas panas.
Tapi Lex Luthor memegang pipinya dan langsung mencium nya membuat Alandra terdiam menatap itu.
"Lex Luthor?"
"Kau sungguh sangat lucu sekali, kau bahkan bisa memiliki sikap yang begini," Lex Luthor menatap gemas pada Alandra bahkan mengelus berantakan rambut Alandra yang masih terangsang.