webnovel

Chapter 23 Paling Lama

Alandra yang menerima ciuman itu menjadi terkejut dengan mata lebar tak percayanya.

Tapi Alandra memegang selangkangan nya sendiri sambil bernapas panas. "Lex Luthor.... Maafkan aku," Dia juga memegang paha Lex Luthor. Lalu menambah perkataan nya. "Maaf, aku butuh waktu di kamar mandi," tatapnya.

Tapi Lex Luthor tersenyum kecil dan melingkarkan tangan nya di leher Alandra. "Kau tidak mau melakukan nya di sini?" dia berbisik.

Alandra yang mendengar itu menjadi semakin terangsang, entah kenapa dia dari tadi terangsang.

"Lex Luthor, aku mohon," Alandra berwajah sungguh aneh dan bisa di artikan seperti akan meledak karena tidak tahan.

Lalu Lex Luthor mencium cepat pipi Alandra membuat Alandra terkejut. Lalu Lex Luthor kembali berbisik. "Lakukanlah, aku akan di sini," kata Lex Luthor.

Lalu Alandra beranjak dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi dekat kamar nya itu.

Lex Luthor menjadi terdiam menunggu, dia lalu menghela napas panjang. "(Haiz.... Sepertinya aku harus menunggu bosan,)" dia duduk di samping ranjang melihat sekitar.

"(Tempat ini mungkin cukup untuk 1 sampai 2 orang, tentunya dia tinggal di sini sendirian.... Lain kali aku akan membawanya ke tempat ku, agar dia tahu seperti apa yang nama nya rumah besar dan cocok di tinggali...)"

Setelah beberapa jam, Lex Luthor masih tetap menunggu, dia bahkan bisa menunggu sambil bermain ponsel nya dan terbaring di ranjang. Lalu ada pesan masuk di ponsel nya yang sepertinya itu adalah pekerjaan kantor, tidak perlu meminta Lex Luthor untuk ke gedung tinggi, ia cukup membalas dengan pesan itu dan sekarang dia menjadi sibuk mengetik pesan untuk membalas orang yang bertanya soal hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

Tapi dia sangat lama menunggu membuat nya berwajah kesal. "Ck, apa dia belum keluar?" dia bahkan menoleh ke pintu kamar mandi.

"(Haaaa!! Ini sudah lebih dari 2 jam, mahasiswa sepertinya pastinya bertahan sangat lama, tapi sejauh ini, ini yang paling lama.... Dia pikir aku di sini untuk apa?)" Lex Luthor kesal dan berjalan ke pintu, tapi ketika ia akan membuka pintu.

Tiba tiba saja, pintu itu terbuka dari dalam membuat tangan nya yang memegang gagang pintu tertarik ke dalam.

"Ah!" dia terkejut akan jatuh ke depan tapi Alandra dengan cepat menahan tubuhnya. "Lex Luthor?" dia menatap bingung, terlihat sekali dia baru mandi dengan adanya handuk melingkar di lehernya, telanjang dada dan hanya memakai celana dalam nya, apalagi rambut nya yang masih basah.

"Kau mandi?" Lex Luthor menatap kesal.

"Maafkan aku, aku bermaksud menghilangkan aroma nya dan lagipula aku baru saja pulang dari kampus," balas Alandra.

"Oh kalau begitu, aku juga akan mandi karena aku juga baru saja ber kampus, tapi mungkin aku malas," Lex Luthor menatap.

Tapi tiba tiba, Alandra mendekat menundukkan badan nya, memegang pinggang nya bahkan menarik Lex Luthor untuk mendekat, hidung Alandra mendekat ke leher Lex Luthor dan mencium nya.

Lalu dia kembali berdiri tegak. "Kau sudah wangi dan akan selalu begitu," tatap nya dengan tatapan kosong membuat Lex Luthor tersenyum kecil.

Kemudian, Alandra menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam. "Apa kau ingin makan malam, aku akan memaksakan nya," tatap Alandra sambil berjalan ke lemari dan mengambil baju, yakni kaos hitam nya dan memakainya.

"Kau bisa memasak?"

". . . Hanya, sedikit saja...." Alandra membalas dengan wajah agak malu.

Lex Luthor yang melihat itu menjadi tertawa kecil. "(Kenapa dia sangat imut ketika bersikap begitu... Baiklah, sepertinya aku ingin mencicipi masakan mu,)" kata Lex Luthor membuat Alandra menelan ludah dan mengangguk. "Aku harap dia suka nanti."

Tak lama kemudian terlihat Alandra memasak di dapur dengan apron berwarna hitam nya, dia memasak seperti sudah terbiasa.

Dan Lex Luthor menatap nya dari belakang, di bagian kursi meja makan, menatap dengan menyangga wajahnya menggunakan tangan nya.

Lalu Alandra kebetulan menoleh. "Um... Kau bisa menonton televisi di sana, anggap saja rumah ini milik mu," kata Alandra dengan wajah tak nyaman.

Lex Luthor terdiam sebentar, lalu tersenyum kecil. "Kau mengatakan itu layaknya kita tinggal bersama."

Seketika Alandra terkejut mendengar itu.

Lalu Lex Luthor menambah. "Lain kali kau harus aku undang di tempat ku, biar aku tunjukan bagaimana tinggal bersama di tempat yang besar."

"(Apa dia mencoba mengatakan bahwa tempat ku kecil?)" Alandra menjadi kecewa dan berpikir dalam hatinya bahwa Lex Luthor sedang merendahkan rumah nya.

Tapi Lex Luthor kembali bicara. "Ketika aku datang kemari, tempat ini memberitahu ku bagaimana kasih sayang tumbuh.... Dimana aku melihat banyak sekali foto terpajang di sana," Lex Luthor menatap sebuah rak yang berisi foto dari wajah Chandra, Ayah dari Alandra dan juga ibunya, mereka bahagia.

"Aku sama sekali tak punya itu... Dan foto foto itu membuat rumah ini tampak hangat dan juga nyaman meskipun kecil," kata Lex Luthor dengan senyum nya, dia memuji rumah Alandra membuat Alandra agak berwajah merah dan kembali fokus ke memasak.

"Sepertinya aku suka sikap Lex Luthor.... Dari dulu, aku memang mengagumi nya...."

Lalu setelah selesai, dia satu persatu meletakan nya di meja makan, Lex Luthor yang melihat itu menjadi terdiam dengan mata tak percaya. "Kau bilang hanya sedikit tapi kenapa banyak jenis.... Aroma nya juga enak...." Lex Luthor langsung tergiur.

Lalu Alandra memberikan nya nasi, dia melepas apron nya dan duduk di hadapan Lex Luthor.

"Kebetulan bahan nya membuat ku memasak banyak," kata Alandra.

Lex Luthor yang mendengar itu hanya menggeleng dan memakan sesuap dengan sumpitnya, seketika ia mengunyah cepat dan langsung lahap membuat Alandra terdiam melihat itu.

Dia melihat pipi Lex Luthor yang membesar dan mengunyah pelan. Itu sangat lucu dan imut di pandangan nya membuat nya tersenyum kecil dan memakan perlahan.

Tapi Alandra melihat ada satu nasi tertinggal di sebelah bibir Lex Luthor dan sepertinya Lex Luthor tak menyadarinya.

"Kenapa?" Lex Luthor menatap bingung pada Alandra yang menatapnya.

Tapi dengan anehnya, Alandra berdiri dan mendekat, dia melewati makanan di meja dengan tubuh tingginya, menjangkau Lex Luthor yang duduk di seberang, dia mendekatkan bibirnya dan memakan satu nasi itu membuat ciuman tidak dekat, lalu ia kembali duduk.

Lex Luthor yang merasakan itu menjadi terdiam.

"Maaf.... Um.... Aku hanya," Alandra menatap panik dengan apa yang ia lakukan.

Tapi Lex Luthor hanya diam dan melanjutkan makan nya.

Setelah selesai, Alandra terlihat mencuci piring nya.

"Ha.... Makanan yang enak..." kata Lex Luthor yang sudah kenyang dan masih duduk di meja makan, lalu dia menatap ke Alandra yang membelakangi nya karena mencuci piring.

Lalu Lex Luthor terdiam dan mengatakan sesuatu. "Aku, akan pergi ke Las Vegas," kata dia yang membuat Alandra terkejut mendengar itu membuat nya mematikan kran dan selesai mencuci, lalu melepas apron mencucinya, pandangan nya terdiam ketika Lex Luthor melanjutkan bicaranya.

"Kau meminta ku untuk meneruskan bisnis ayah ku bukan, jadi aku harus ke Las Vegas. Di sana tempat perusahaan ayah ku berdiri... Mungkin akan beberapa tahun di sana sampai aku menyelesaikan projek yang akan datang," tatap nya dengan wajah agak kecewa.

Tapi Alandra yang sangat kecewa berat, dimana dia tak terima. "Aku tak ingin kau pergi," tatapnya.

Lalu Lex Luthor tersenyum kecil. "Kenapa? Bukankah kau sendiri yang meminta ku meneruskan bisnis ayah ku?"

"Tapi.... Bagaimana dengan perusahaan mu sendiri yang ada di sini?"

". . . Rencanaku, aku ingin memberikan nya pada orang terpercaya ku, tapi aku masih mempertimbangkan nya, bagaimana jika aku memberikannya padamu?" tatap Lex Luthor seketika Alandra terkejut tak percaya dan langsung menggeleng.

"Aku belum bisa belajar hal itu, aku masih mahasiswa, banyak hal yang harus aku pelajari, aku tak mau memegang tanggung jawab sebesar itu."

". . . Kenapa? Padahal aku ingin memberikan nya padamu.... Jika menunggu mu lulus, itu akan sangat lama... Padahal aku perginya sudah sebentar lagi."

". . . Lex Luthor, kau benar benar tidak bercanda, kau akan pergi begitu saja?" Alandra menatap tak rela.

"Kau bisa menghubungi ku lewat ponsel, jangan khawatir...."

"Tapi, di ponsel aku hanya bisa mendengar suaramu, bukan hal apa yang akan kau lakukan, kudengar Las Vegas bukan lah tempat ramah wanita.... Banyak pria yang akan menyentuh mu," Alandra menatap ragu.

"Haha.... Layaknya kau tidak kenal aku siapa.... Jika aku boleh bicara, kau adalah orang pertama yang membuat ku terpincut padamu, alias, aku suka pada sikap ataupun apapun yang ada dalam dirimu," kata Lex Luthor.

Mendengar hal itu membuat Alandra terdiam, di bawah matanya, ada garis merah membuat nya membuang wajah malu.

"Aku akan menyelesaikan nya dengan cepat, dan kau tentunya harus menyelesaikan kuliahnya dengan cepat agar kau bisa menyusul ku, aku akan memberitahu mu, mengajari mu bagaimana bisa sama seperti ku, tapi masalahnya, kenapa siapa aku akan memberikan perusahaan ku."

"Apa kau memberikan perusahaan masih dengan nama mu?" tatap Alandra.

"Ya, masih dengan nama ku, otomatis keuntungan nya juga masih mengalir padaku, aku butuh orang hanya semata untuk menggantikan ku sementara," balas Lex Luthor.

"Kalau begitu, berikan pada orang terpercaya, seperti asisten mu."

"Asisten yang mana? Yang selalu memberiku laporan, itu bibi mu?"

". . . Bagaimana kau tahu?" Alandra menatap terkejut.

"Yah, aku hanya sekedar cukup tau.... Kalau begitu, aku akan memberikan nya pada Bibimu, karena dia juga merupakan orang terpercaya," kata Lex Luthor.

Tapi Alandra menjadi diam, wajah nya menunduk khawatir. "Dia bukan bibi ku--

"Aku tahu," Lex Luthor langsung membalas membuat Alandra menatap nya.

"Mana mungkin Chandra punya saudara, mana mungkin gadis bersih punya saudara seperti ibumu, mereka berdua tunggal dan tidak terlahir dari sebuah sosialisasi tinggi, bibi mu itu hanya semata mengurus mu bukan, aku tahu itu," tambahnya membuat Alandra terdiam menundukkan pandangan.