"Mbak Andin, sudah siap?"
Dhea muncul dari balik pintu tanpa terlebih dahulu mengetuk pintu, membuat Andini sedikit terkejut tapi lalu dia tersenyum dan mengangguk.
Pandangan Dhea masih intens ke Andini yang berdiri di depan kaca besar.
Andini yang sudah berbalik memicingkan matanya lalu berkata, "Kenapa Dhe?" dia berjalan ke meja meraih ponsel lalu memasukkannya ke dalam tas miliknya.
"Mbak habis ngelamun ya?" ucap Dhea masih menatap Andini.
Tangan Andini berhenti sejenak, sudut bibirnya tertarik, pandangan matanya ke meja, dia tersenyum kecil. Dhea tidak bisa melihat ekspresi wajah Andini karena Andini menunduk.
Saat mendongak Andini berkata, "Ayo kita pergi nanti terlambat."
Andini sudah membawa tas di lengan tangannya saat dia berjalan melewati Dhea lalu Andini tersenyum lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com