Kali ini Leo sungguh tidak bisa berdiam diri, dia lalu berdiri.
"Handi, cepat panggil mereka semua sekarang juga. Apa mereka nggak tahu berita apa?"
Suara Leo terdengar keras, rahangnya mengeras kali ini.
"Pak Leo, tenang dulu. Kita harus pastikan terlebih dulu."
"Kamu nggak lihat, salah satu cabang kita di demo sama mereka. Ini … sungguh keterlaluan."
"Ini baru pertama kalinya."
"Apa kamu mau ada case seperti ini lagi. Hah?"
"Bukan begitu Pak. Sejak awal lokasi itu memang sudah bermasalah, kan."
"Eh maksud kamu, nyalahin aku karena menyetujui pembangunan itu."
"Bukan … bukan … sejak awal perijinan saat pembangunan mall itu kita sudah mendapat teguran dari ormas dan juga masyarakat setempat kan, mereka tidak ingin ada mall di daerah mereka, apa lagi dekat pasar tradisional."
"Tapi mereka kan sudah sepakat. Ini aku yakin, ada orang kita yang bermain nakal. Kalau sampai aku tahu mereka melakukan hal bodoh, akan aku habisi dia sampai ke keluarganya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com