"Abang tau Kenzo perasaan kamu. Tapi di sini posisinya lagi gak mendukung, kalau kamu terus nekat kaya tadi tahap buat Cia sembuh bakal susah. Kita harus main secara perlahan," ucap Daniel membuka suara.
"Kita sepakat untuk berhati-hati, kamu lupa?" tanya Sean dingin menatap Kenzo dan Aksa.
Aksa mengepalkan tangannya kuat, dirinya sama seperti Kenzo nekat dan tidak sabaran. Tapi setidaknya dia masih bisa untuk menyembunyikannya. Kejadian di rumah sakit tadi Aksa akui bahwa dirinya memang salah, tapi balik seperti perkataan Kenzo tadi karena rasa panik dia lupa untuk berhati-hati yang Aksa pikirkan adalah memeluk adiknya seperti dulu kecil saat Cia sedang merasa takut.
Lama mereka terdiam sampai Gracio membuka suara kembali, "Opa sudah putuskan, untuk Sean, Daniel, Aksa dan Kenzo kalian Opa larang untuk bertemu Cia apa pun motif kalian." Perkataan Gracio berhasil membuat Sean dan adik-adiknya menatap Kakeknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com