webnovel

Kekasihku yang dingin

Bagi Angel menjadi kekasih seorang Lucas Robinson adalah kebahagiaan yang tak terkira, tak peduli sedingin apa Lucas terhadapnya se cuek apa Lucas kepadanya. jika sudah cinta mau bagaimana lagi? tentu di balik hubungan mereka tak akan selurus yang di inginkan datangnya masalah yang bertubi-tubi membuat Angel harus memilih untuk bertahan atau justru melepaskan.

Arsitaaa24 · ย้อนยุค
เรตติ้งไม่พอ
8 Chs

sakit tapi cinta

🌱🌺🌺🌺🌱

HAPPY READING

🌱🌺🌺🌺🌱

"Apa yang terjadi?" Angel menoleh ke samping melihat Sesil yang bertanya.

"Eh?"

"Sepertinya hal yang baik terjadi padamu sampai kau tak sadar kalau sedari tadi kau senyum-senyum sendiri."

"Benarkah?" tanya Angel dengan wajah terkejut, Sesil mengangguk. Angel langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya merasa malu.

"Maafkan aku."

"Kenapa meminta maaf?"

"Membuatmu malu." ucap Angel polos, rasanya Sesil ingin tertawa saja.

"Kau itu aneh sekali, hal seperti ini saja kau harus minta maaf seharusnya kau pikirkan dirimu sendiri."

"Kenapa?" Angel kembali bertanya.

"Penghuni kantin sedari tadi melihat ke arahmu dengan berbagai macam tatapan." Angel langsung mengedarkan pandangannya dan benar saja karena penghuni kantin melihat ke arahnya.

Angel buru-buru memakan bakso pesanannya tanpa mempedulikan tatapan dari mereka.

🌱🌺🌺🌺🌱

"APA!" Sesil langsung menutup bibir Angel menggunakan telunjuknya. "Jangan keras-keras." Angel mengangguk mengerti.

"Lalu kau menerima lamarannya?" tanya Angel, dengan malu-malu Sesil mengangguk. Angel menatapnya dengan gemas andai saja Ia berada di posisi Sesil pasti rasanya menyenangkan bisa memiliki kekasih yang romantis dan perhatian.

"Jadi bagaimana dengan pernikahannya?"

"Kami masih dalam tahap pendekatan." jawab Sesil, Angel mengangguk-angguk lalu kembali bertanya.

"Bagaimana dengan orangtuanya kau sudah bertemu mereka?" senyum Sesil seketika memudar. "Ada apa?" Sesil menggeleng dengan senyum yang dipaksakan.

"Kedua orangtuanya menerimaku dengan baik tapi Neneknya Aldo tak menyukaiku."

"Kenapa?"

"Neneknya menyukai kakakku." Angel mengernyit. "Memangnya Kakakmu kenal dengan Nenek Aldo?"

"Aku tidak tahu, Aldo tak pernah mengatakan apapun tentang masalalunya bahkan saat aku bertanya mengenai kak Lina, dia selalu bilang tak pernah memiliki hubungan dengan kakakku."

"Apa kau sudah tanya Kakakmu?" Sesil menggeleng lemah.

"Aku tak terlalu dekat dengannya."

🌱🌺🌺🌺🌱

"Sudah Loly bunda sudah tenang disana. Kakak janji akan membalas perbuatan wanita biadab itu." ucap Lucas pelan tapi penuh penekanan. Ia mengusap punggung adiknya dengan lembut yang sedang menangis tersedu-sedu di samping makam sang Bunda yang baru saja dikuburkan.

Pemilik cafe yang sering Angel kunjungi tak lain adalah ibu kandung dari Lucas dan Loly. Yang telah berpisah dengan Ayahnya 5 tahun lalu.

"Kakak janji." tegasnya yakin. Lucas kemudian menghapus cepat air matanya yang jatuh, bukan karena Ia tak sedih tapi Ia tak ingin menambah beban sang bunda yang akan sangat sedih melihatnya dari atas sana.

"Loly kita pulang." Loly mendongak menatap sang Kakak dengan berlinang air mata.

"Bu__n__da..." Lucas langsung membawa tubuh adiknya kedalam pelukannya hingga gadis itu menangis semakin kencang.

"Maafkan Kakak, tidak bisa menjaganya dengan baik. Maaf."

Lucas menyesal. Sangat menyesal. 5 tahun setelah perceraian orangtuanya, Lucas belum pernah bertemu atau mengobrol lagi dengan sanga bunda. Lucas terlalu takut Ia takut menerima kenyataan jika Bundanya tak ingin melihatnya lagi karena dulu Ia lebih memilih tinggal bersama sang Ayah.

Melihat sang Bunda diam-diam dari kejauhan menjadi kegiatan yang tak pernah Ia lewatkan setiap minggu selama 5 tahun ini.

Rindu

Maaf

Kata itu tak bisa lagi Ia ucapkan pada sang bunda secara langsung karena wanita paruh baya dengan semangat mudanya kini telah tiada, kecelakaan tabrak lari dan Lucas yakin ini bukanlah sebuah kecelakaan tapi ini semua sudah di rencanakan oleh Rossa, wanita yang kini menyandang status sebagai ibu angkatnya.

Ia hanya perlu mengumpulkan sedikit lagi bukti untuk menjebloskan wanita itu kedalam jeruji besi.

🌱🌺🌺🌺🌱

"Apa ayah akan terus seperti ini?" pria paruh baya yang sudah memasuki kepala 5 itu diam tanpa membalikan tubuhnya ke arah Lucas.

"Ayah tak mencintai Bunda." itu bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan yang di ucapkan Lucas.

"Ayah terlalu bernafsu dengan wanita berdaging tebal itu." Lucas tak sudi mengatakan jika ibu tirinya seksi ataupun memiliki tubuh yang indah seperti yang dikatakan orang-orang. Karena nyatanya meskipun cantik tapi hatinya busuk untuk apa di perjuangkan, hanya menghabiskan waktu. 

"Aku kecewa, sangat kecewa padamu." Lucas membalikan tubuhnya keluar dari kamar sang Ayah dengan bantingan pintu.

Felix memandang foto pernikahannya bersama sang mantan istri, tangannya terulur untuk menyentuh foto yang sudah usang tersebut menyentuh wajah wanita yang telah membuatnya mabuk cinta bahkan sampai saat ini dan selamanya. Pemilik hatinya tetap orang yang sama yaitu Rosa Anjani.

Rossa Lorest adalah wanita yang kini menyandang status sebagai istri tirinya, pertama kali mengenal wanita itu Felix langsung menyukainya karena sikapnya yang baik hati dan ramah. Namun ternyata semua itu hanyalah akting belaka, Felix marah. Tentu saja.

Dan tak akan Felix biarkan wanita itu lolos mengambil apa yang menjadi milik keluarga Grey.

🌱🌺🌺🌺🌱

Angel, gadis itu tak berhenti untuk mengecek ponselnya apakah ada notifikasi balasan dari Lucas namun nyatanya sudah 7 hari ini Lucas belum juga membalasnya. Nomornya juga tak aktif.

Angel menghela nafas lalu menyandarkan punggungnya ke tembok, matanya yang hendak tertutup kembali terbuka dengan membulat saat melihat Aldo dan Putra melewati kelasnya.

Ia langung berlari menghampiri kedua pria yang sulit di cari saat Ia membutuhkan.

"Aldo, Putra." dua pria itu menoleh, seketika wajahnya menegang namun sebisa mungkin tak mereka perlihatkan dengan jelas pada Angel.

"Ada apa manis?" tanya Putra dengan sesekali menggodanya.

"Aku ingin bertanya mengenai...."

"Lucas." potong Putra. Angel mengangguk.

"Kalian tahu dimana dia?" Aldo dan Putra saling pandang yang kemudian kembali menatap Angel.

"Lucas baik-baik saja, kau tak perlu khawatir. Dia pasti pulang." kata Aldo.

"Memangnya Lucas kemana? Kenapa dia tak mengatakan apapun padaku jika pergi?"

"Angel__" Angel tiba-tiba tertawa sumbang, mengejek dirinya yang memang pada dasarnya Lucas tak pernah mengatakan apapun jika pria itu akan pergi kemanapun dan bersama siapapun.

"Dia sedang sibuk dengan perusahaan ayahnya, kuharap kau mengerti."

"Apa aku harus mengerti untuk hal seperti itu juga?" ucap Angel dengan tatapan lurus ke arah seseorang yang baru keluar dari ruangan. Aldo dan Putra berbalik dan melihat Lucas bersama seorang wanita di sampingnya.

"Dia benar-benar brengsek." gumam Putra yang hanya dapat di dengar oleh Aldo.

Aldo melihat ke arah Angel yang sudah berkaca-kaca. Ia tahu gadis itu sangat merindukan sekaligus membenci Lucas yang selalu seenaknya memperlakukan Angel.

"Angel, kau baik-baik saja?" tanya Aldo, Angel tersenyum kecil hingga buliran airmatanya jatuh tapi dengan cepat Ia menghapusnya.

"Aku sudah terlalu sering di perlakukan seperti ini, tapi tetap saja aku masih belum terbiasa. Rasanya. Menyakitkan, aku lelah tapi aku tak bisa berhenti untuk tak mencintainya." ucapnya pilu.

🌱🌺🌺🌺🌱

SEE YOU AGAIN

🌱🌺🌺🌺🌱