Akbar, setelah merawat Adi ia keluar rumah dan ingin memberitahu rencana keduanya pada Nesya. Ia berharap, Nesya bisa kembali membantunya dalam menjalankan rencana kedua yang dibuatkan Adi sebelum ia menggila.
Suasana sepi terlihat di pintu masuk desa melati. Setelah menyetir terlalu jauh Akbar sampai dan kini sudah berada di dalam desa melati yang mulai ada penjagaan. Lain kali, ia harus berhati memasuki desa melati. Sebab, warga pasti mengenali wajahnya yang sudah menjadi warga desa melati sedari usianya masih sangat kecil.
Roda mobil ambulan yang Akbar kendari terus berputar melewati pertanian para warga dan lalu melewati sawah yang mulai menguning. Setir dikendalikan berbelok ke kanan. Tak seberapa jauh dari belokan itu Akbar mengganti persenelinh dari gigi dua menjadi nol. Roda pun berhenti di tempat biasa ia mengintai. Akbar turun dan masih mengawasi tempat rahasianya. Samping rumah Adrian
Support your favorite authors and translators in webnovel.com