"Elu jahat Akbar, elu jahat! Apa salah gue sama elu sampai elu mukulin gue kayak gini, Akbar!" ocehnya. Ingusnya mulai keluar bercampur darah segar.
"Ma-maaf!" kata Akbar. Lalu ia memeluknya. Ia luluh melihat Airmata itu. Ia berusaha membuat Diah tenang dan terus meminta maaf padanya.
Tangan Diah yang masih memegang pisau mulai menggenggam kembali dengan erat.
Dan kemudian..
Mata Akbar terbuka lebar. Jari jemarinya mencengkeram kuat punggung Diah. Giginya gemerutuk dan berbunyi pelan.
Jleb.
Pisau itu sudah menancap di punggung Akbar.
Jleb.
Diah menusukan sebanyak dua kali ke punggung Diah. "Di-aah!"
Akbar melepaskan pelukan itu dan melihat wajah Diah yang tersenyum menyeringai. Akbar telah di bohongi. Akbar di tipu oleh sikap Diah yang saat ini sedang berubah-ubah. Penyakit gangguan kejiwaan Diah masih tetap kambuh untuk saat ini.
Mata Akbar bertambah melotot. Ia sudah seperti anak bodoh yang mudah percaya dan di tipu oleh tangisan Diah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com