webnovel

Chapter 42 - Kecepatan Melampaui Waktu

Irian berdiri di tengah hutan, hati dan pikirannya penuh dengan pemahaman baru setelah pertemuannya dengan Transdance. Kekuatan yang mengalir dalam dirinya kini bukan hanya sekadar energi; ia merasakan sesuatu yang lebih dalam—sebuah koneksi dengan waktu itu sendiri.

"Saatnya kita menghadapi Kegelapan Purba," Irian berkata, semangatnya membara. "Tapi kali ini, aku memiliki kekuatan baru."

Kira dan Garron memperhatikan dengan cermat. "Apa maksudmu dengan kekuatan baru?" Garron bertanya, keinginan untuk memahami semakin menggelora.

"Iaku bisa bergerak lebih cepat dari waktu," Irian menjelaskan, merasakan aliran energi dalam tubuhnya. "Ini memberi aku kemampuan untuk mengubah arah pertempuran sebelum itu terjadi."

Kira tertegun. "Kau maksudnya bisa melihat dan mengubah sesuatu sebelum itu terjadi?"

"Ya," Irian mengangguk, percaya diri. "Aku telah belajar bahwa waktu bukanlah garis lurus. Dengan mengakses kekuatan ini, aku bisa bergerak di luar batasan waktu, mempengaruhi realitas sebelum ia terwujud."

Garron tampak bingung tetapi juga terinspirasi. "Kalau begitu, kita bisa mengalahkan mereka dengan strategi yang lebih baik!"

"Persis," Irian menjawab. "Mari kita siapkan rencana."

Mereka mulai merumuskan strategi. Dengan kecepatan Irian yang melampaui waktu, ia bisa melakukan pengamatan yang tidak mungkin dilakukan orang lain. Dalam pikirannya, ia membayangkan skenario-skenario pertempuran, merasakan bagaimana setiap keputusan akan berdampak.

"Saya akan pergi ke depan, menganalisis gerakan mereka sebelum mereka melakukannya," Irian menjelaskan. "Dengan cara itu, kita bisa menyiapkan serangan yang sempurna."

Kira dan Garron mengangguk, memahami betapa pentingnya peran Irian dalam pertempuran mendatang. "Kami akan bersiap untuk mendukungmu," Kira menambahkan.

Dengan rencana di tangan, mereka melanjutkan perjalanan ke arah tempat Kegelapan Purba berkumpul. Ketika mereka tiba, suasana tegang menyelimuti hutan. Kegelapan sudah menunggu, siap untuk menyerang.

"Saatnya kita melawan!" Irian berteriak, semangatnya membara. Ia merasakan kekuatan di dalam dirinya meningkat, dan saat pertempuran dimulai, ia bergerak dengan kecepatan luar biasa. Ia seolah-olah melangkah keluar dari waktu, menghindari serangan dan mengamati setiap gerakan musuh.

Irian melihat pemimpin Kegelapan Purba, sosok menakutkan itu bersiap untuk menyerang. Dalam sekejap, ia mengantisipasi gerakan makhluk itu. Dengan kecepatan yang melampaui linear waktu, Irian melompat ke samping dan memotong arah serangan, seolah-olah semua terjadi dalam gerakan lambat.

"Apa yang terjadi?" Kira berteriak, terkejut melihat Irian bergerak secepat itu.

"Iaku sudah bisa melihat gerakan mereka sebelum mereka melakukannya!" Irian menjawab, energinya mengalir saat ia menghantam pemimpin Kegelapan dengan serangan presisi.

Makhluk itu terhuyung, tak bisa percaya apa yang baru saja terjadi. "Bagaimana kau bisa…?"

"Ini adalah kekuatan yang aku miliki sekarang," Irian menjawab, merasa bangga. Ia terus bergerak, menciptakan serangan yang tidak terduga bagi musuh-musuhnya. Setiap gerakan terasa seperti tarian, harmonis dan terencana dengan sempurna.

Kira dan Garron mengikuti langkah Irian, siap memberikan dukungan. Dengan setiap serangan yang mereka lakukan, Irian menyesuaikan strateginya, seolah melihat ke depan dan mengatur jalannya pertempuran.

Kegelapan Purba terdesak mundur, tak mampu mengikuti gerakan cepat Irian. "Kalian tidak akan menang!" pemimpin Kegelapan berteriak, berusaha untuk mengumpulkan kekuatan terakhirnya.

"Ini bukan tentang menang atau kalah," Irian menjawab, merasakan aliran kekuatan dalam dirinya. "Ini tentang menerima semua bagian dari diri kita!"

Dalam sekejap, ia menghampiri pemimpin Kegelapan, menyiapkan serangan pamungkas. Dengan kekuatan dan kecepatan yang melampaui batas waktu, Irian mengayunkan Pedang Ketiadaan dengan sempurna. Energi dari pedang itu memancarkan cahaya yang menyilaukan, menembus kegelapan.

Saat serangan itu menghantam, makhluk itu mengeluarkan teriakan terakhir sebelum hancur menjadi partikel kegelapan yang menghilang ke udara. Irian merasakan rasa lega dan kemenangan mengalir dalam dirinya.

"Kita melakukannya!" Kira dan Garron berseru, wajah mereka bersinar dengan kebanggaan.

Irian tersenyum, tetapi ia tahu ini baru permulaan. "Kita harus tetap waspada. Masih ada ancaman lain di luar sana."

Saat mereka berdiri di tengah hutan yang tenang, Irian merasakan kekuatan baru dalam dirinya—kekuatan untuk mengubah takdir dan menghadapi segala sesuatu yang mengancam. Dengan kecepatan yang melampaui linear waktu dan pemahaman baru tentang kegelapan, ia tahu bahwa mereka siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang akan datang.