webnovel

Chapter 41 - Jejak Yang Tersisa

Setelah pertempuran yang mengerikan, suasana desa berangsur pulih. Irian, Kira, dan Garron berdiri di tengah kerumunan penduduk yang merayakan kemenangan. Namun, di dalam hati Irian, ada rasa tidak nyaman yang tak bisa ia abaikan.

"Apakah kita benar-benar aman?" Irian bertanya pada Kira dan Garron, saat mereka menyaksikan penduduk desa berinteraksi dengan penuh sukacita.

Kira menatap Irian, sedikit khawatir. "Kita telah mengalahkan pemimpin Kegelapan Purba, tetapi kegelapan itu mungkin masih ada di luar sana. Kita harus tetap waspada."

Garron mengangguk. "Kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Kita tidak bisa menganggap semua ini telah berakhir."

Irian merasakan dorongan dalam hatinya untuk mencari tahu lebih jauh. "Kita perlu menyelidiki lebih dalam. Apa sebenarnya Kegelapan Purba itu? Dari mana mereka berasal?"

Dengan tekad baru, mereka sepakat untuk menjelajahi hutan di sekitar desa, tempat di mana mereka pertama kali bertemu dengan makhluk-makhluk itu. Dengan persediaan yang cukup dan semangat petualangan, mereka memasuki hutan dengan hati-hati.

Setiap langkah terasa berat, suara-suara hutan yang biasa terdengar seolah lebih menakutkan. Bayangan bergerak di antara pepohonan, dan Irian merasa bahwa mereka tidak sendirian. "Kita harus menemukan jejak mereka," Irian berkata, mencoba menenangkan diri.

Kira merasakan aura di sekitarnya. "Ada sesuatu di sini. Sesuatu yang tidak biasa," katanya, meneliti jejak-jejak di tanah. "Jejak ini tampak segar. Mereka baru saja lewat."

Garron memeriksa jejak yang ditunjukkan Kira. "Mari kita ikuti," ia berbisik, dan mereka bertiga melangkah lebih dalam ke hutan.

Seiring mereka berjalan, suasana semakin kelam. Irian merasakan getaran aneh saat mereka memasuki area yang lebih gelap. "Ini tidak terasa benar," ia mengingatkan.

Kira tiba-tiba berhenti, mengangkat telinga. "Dengar, suara itu… seperti bisikan," ia berkata, matanya menyala dengan rasa penasaran.

Irian mencoba mendengar lebih baik. Di antara suara angin, ia bisa mendengar bisikan halus, seolah mengundang mereka lebih jauh ke dalam hutan. "Kita harus hati-hati," ia memperingatkan.

Mereka melanjutkan perjalanan, mengikuti jejak dan bisikan tersebut. Akhirnya, mereka tiba di sebuah area terbuka, dan di tengahnya terdapat altar kuno yang dipenuhi lumut dan tanaman merambat. "Tempat ini terasa bersejarah," Irian mengamati, merasakan aura kuat dari altar.

Kira meneliti altar itu, menemukan ukiran-ukiran kuno yang menggambarkan makhluk-makhluk gelap. "Ini mungkin tempat di mana Kegelapan Purba berasal," dia menjelaskan.

Garron menyentuh batu altar itu, dan tiba-tiba, kilatan cahaya muncul, mengungkapkan jejak-jejak sejarah yang terkubur. Irian merasakan aliran energi dari altar, seolah menghubungkannya dengan masa lalu.

"Mungkin kita bisa mempelajari lebih banyak tentang mereka," Irian berkata, berusaha memahami kekuatan yang ada di depan mereka. "Kita perlu tahu apa yang kita hadapi."

Dengan konsentrasi tinggi, Irian mulai mengalirkan energinya ke altar. Seolah merespons, altar itu mulai bergetar, dan bayangan-bayangan dari sejarah mulai muncul di depan mereka. Mereka melihat gambaran Kegelapan Purba, bagaimana mereka dibangkitkan dan diutus untuk menaklukkan dunia.

"Ini mengerikan," Kira berkata, menyaksikan makhluk-makhluk itu beraksi. "Mereka tidak hanya mengincar kita, tetapi juga berusaha membangkitkan kekuatan yang lebih besar."

Irian menyadari bahwa mereka tidak boleh meremehkan ancaman ini. "Kita harus menghentikan mereka sebelum mereka bisa bangkit lagi," katanya tegas.

Tiba-tiba, suara menggema dari dalam hutan, suara yang familiar. "Kau tidak akan bisa menghentikan kegelapan, Irian!"

Irian berbalik dan melihat sosok bayangan yang muncul dari balik pepohonan—pemimpin Kegelapan Purba yang telah mereka kalahkan! "Tapi… bagaimana mungkin?" Irian terkejut.

"Setiap kali kau menghancurkan kami, kami hanya kembali lebih kuat," ia tertawa, suaranya bergema menakutkan. "Kegelapan tidak akan pernah benar-benar mati!"

"Jika kau kembali, maka kita akan melawannya lagi!" Garron menantang, bersiap untuk bertarung.

"Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar," sosok itu berkata, mengangkat tangannya. "Kami akan membangkitkan legiun yang lebih kuat dan lebih banyak. Siapkan dirimu untuk kegelapan yang sebenarnya!"

Irian merasakan ketakutan melanda, tetapi ia tidak akan mundur. "Kami tidak akan membiarkan itu terjadi! Kita akan berjuang!"

Dengan semangat yang tak tergoyahkan, Irian dan teman-temannya bersiap menghadapi ancaman baru. Mereka tahu, kegelapan akan selalu ada, tetapi selama mereka bersatu, harapan tidak akan pernah pudar.

"Jika mereka ingin bertarung, maka kita akan melawannya dengan semua yang kita punya!" Kira berteriak, energinya mengalir penuh.

Irian mengangkat tangan, mengendalikan elemen di sekitarnya. "Bersama, kita akan mengalahkan Kegelapan Purba sekali lagi!"

Pertempuran baru akan dimulai, dan mereka siap untuk menghadapi kegelapan yang mengintai.