"Bagaimana dengan yang lainnya??? Ada yang mabok juga nggak selain Alisya?" tanya ibu Vivian saat menuju ke bus meninggalkan Alisya ditepi jalan dimana Alisya harus mengeluarkan seluruh isi hatinya yang tersimpan di lambungnya.
"Apa dia dari kampung? hanya dengan menaiki kendaraan bus saja sudah membuatnya mabuk!" Pak Irhan yang mengemudikan Bus berbicara dengan nada kesal karena harus berhenti ditengah perjalanan untuk Alisya.
"Anak itu,, se kuat apapun dia, pasti musuh terbesarnya adalah Mobil. Dan kenapa dia harus kalah setiap kali berhadapan dengan mesin beroda empat ini?" Karin menepuk jidatnya tak paham dengan reaksi tubuh Alisya yang selalu kalah jika itu berurusan dengan mobil atau bus.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com