Ssssttt! 21+
***
Abim langsung menjatuhkan badan Nadira lagi ke kasur dan Dira jadi batal bangun. Kedua tangan kekar Abim itu cukup mampu menahan kedua lengan Nadira. Kini Abim berada di atasnya. Wajah mereka hanya ada jarak satu jengkal.
"Mau ke mana?" Tanya Abim.
"Ke k-ka-kamar mandi.." cicit Nadira yang kini nyalinya sudah ciut.
Namun Abim berbisik pada telingannya. "Tidak ada alasan lagi untuk itu." Dan setelah kalimat itu, Abim langsung menempelkan bibirnya pada bibir Nadira. Merasakan lembutnya peraduan bibir mereka.
Dira yang tadinya tegang entah mengapa jadi rilex. Ada sekitar dua menit ia tak membalas kecupan Abim. Namun setelah tubuhnya rileks dan tidak kaku, Nadira mulai membalas ciuman Abim yang terasa lembut. Penuh dan memabukkan.
Tangan kiri Abim menelusup ke punggung Dira, menekan badan Nadira agar menempel pada badannya. Sedangkan tangan kanan Abim kali ini tidak nakal. Lelaki itu hanya memegang pinggang kiri Nadira saja dan tidak bergerak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com