webnovel

Jangan Biarkan Aku Terluka "2" (slow update)

seorang wanita yang berumur 24 tahun mencoba kuat dan tegar seolah-olah semuanya baik baik saja agar anaknya tetap bahagia meskipun sudah mencoba yang terbaik namun tetap saja anaknya membutuhkan sosok seorang ayah, sosok yang di rindukan anaknya , namun hatinya belum siap jika harus bertemu dengan masa lalunya egois kah jika dia ingin hidup bahagia tanpa sosok lelaki yang sudah membuat hatinya hancur berkali-kali.

mamamu123 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
26 Chs

23

*

pesta telah usai namun kata kata mereka masih membekas di ingatan sisi seakan takdir telah mempermainkan nya,

"kamu kenapa??"tanya Rubi pada sisi

"menurut mu..aku kenapa"jawab sisi dengan sedikit emosi

tanpa basa-basi lagi Rubi menghubungi Randi sekretaris

📞

"kamu cari tau di pesta tadi apa yang membuat istri ku jadi marah-marah"perintah Rubi sambil melirik sisi , sedangkan yang dilirik hanya diam sambil kesal.

Rubi mengakhirinya teleponnya lalu memegang tangan sisi sambil bertanya

"mau mampir ke rumah dulu"

"rumah siapa??"jawab sisi sambil menepis tangan Rubi

"rumah yang aku rancang buat mu dulu Sekarang sudah jadi...dan kamu lah pemiliknya"

"aku pemiliknya"tanya sisi dengan nada mengejek

"iya...sayang"

"kau bilang itu rumah ku tapi kau membawa wanita lain ke sana"jawaban sisi cukup membuat Rubi canggung pasalnya memang Rubi membawa Arumi tinggal di sana dengan otomatis Alexa mengikuti tinggal di sana dengan alasan tak bisa jauh dari Arumi

"itu....anu sayang ...bukan seperti itu.."jawab Rubi dengan gagab

"sudahlah tak perlu di jawab gak penting lagian aku juga mampu membuat rumah yang layak... sekarang antar aku pulang"

Rubi hanya bisa mengikuti perintah sisi.

**

sesampainya di apartemen Rubi merebahkan badannya di sofa dia tak pulang ke rumahnya karena malas bertemu dengan Alexa dan Rubi jadi merasa bersalah setelah mendengar jawaban sisi tadi seharusnya dia tak membawa orang luar masuk ke rumah itu .

rubi mengambil hp di saku jas yang dia pakai menghubungi sekretarisnya lagi

📞

"Carikan rumah untuk Arumi tinggal"

"baik pak"

"besok siang harus sudah ada,dan malam harinya Aru harus sudah menepati rumah barunya"titah Rubi yang membuat syok sekaligus kesal pasalnya tugas yang di berikan Rubi tadi saja masih dia urus

"apa tidak terlalu mendadak pak ,butuh waktu mencari rumah yang tepat"jawab Randi agar di beri waktu tambahan

"baik lah...besok pagi-pagi Arumi harus sudah pindah"jawab Rubi dan langsung mematikan sambungan teleponnya ,

sedangkan Randi memijit pelipisnya sambil menyesal meminta waktu tambahan jika akhirnya waktu palah di persingkat ,

ketika Randi akan memasukan hp ke saku celananya hpnya berdering lagi dari siapa lagi jika buka bos sombong dan aroganya itu

"iya pak ada lagi"kata Randi ketika mengangkat teleponnya

"aku hanya mau bertanya..ada kejadian apa di pesta tadi"tanya Rubi tanpa rasa bersalah

"ibu Priscillia olok sebagai pelakor pak..itu yang saya dapatkan dari pelayan yang tak sengaja mendengar obrolan mereka"jawab Randi

"apaa??siapa yang berani berkata sisi pelakor"tanya Rubi dengan murka

"nyonya dari perusahaan Pratama corporindo "

"kau urus perusahaan itu hancurkan agar mereka tau sudah menyinggung siapa dan kedepannya tidak ada lagi yang berani menyinggung istri seorang Rubi Adinata

"baik pak"jawab Randi dengan enteng pasalnya dia sudah biasa melakukan hal semacam ini jika ada orang yang bersinggungan dengan bosnya yang arogan itu.