webnovel

Jangan Biarkan Aku Terluka "2" (slow update)

seorang wanita yang berumur 24 tahun mencoba kuat dan tegar seolah-olah semuanya baik baik saja agar anaknya tetap bahagia meskipun sudah mencoba yang terbaik namun tetap saja anaknya membutuhkan sosok seorang ayah, sosok yang di rindukan anaknya , namun hatinya belum siap jika harus bertemu dengan masa lalunya egois kah jika dia ingin hidup bahagia tanpa sosok lelaki yang sudah membuat hatinya hancur berkali-kali.

mamamu123 · Teen
Not enough ratings
26 Chs

22

*

Rubi dan sisi berjalan beriringan memasuki ruangan pesta membuat yang melihat mereka yang hadir dalam pesta tersebut merasa takjub ,

tepatnya mereka terkejut karena setelah lima tahun menghilang dan dengan adanya isu perceraian yang di buat Alexa sisi kembali lagi dan itupun bersama Rubi menghadiri pesta besar yang di hadiri para pengusaha , sosialita , artis papan atas , pejabat bahkan hanya orang orang tertentu saja yang bisa datang .

mereka semua tersenyum saat Rubi dan sisi berjalan melewati mereka dan rubi membalas senyuman mereka dengan gaya cool nya itu.

"aku lapar...aku mau ke sana ambil makan" kata sisi berbisik pada Rubi karena mereka sedang mengobrol dengan kolega Rubi

"baiklah..hati hati"jawab Rubi sambil menunjuk bangku kosong mengisyaratkan agar sisi duduk di sana ,sisi menganggukan kepalanya dan berlalu pergi dalam hatinya akhirnya dia terbebas dari mereka meski hanya sebentar .

sisi berjalan ke arah tempat makanan tersaji dia mengambil berberapa potong kue dan membawanya ke tempa yang rubi tadi tunjuk ,

saat sedang menikmati kue ada dua wanita yang menghampiri sisi

"boleh kami duduk di sini"tanya salah satu wanita itu

"silakan.."jawab sisi dengan melihat sekeliling perasaan masih banyak tempat kosong kenapa hari di sini bersama ku batin sisi

"bukankah kalian sudah bercerai"tanya wanita itu dengan frontal

"hah..."jawab sisi dengan melongo karena bingung

"iyaa... bukan Rubi suaminya Alexa putri...kenapa sekarang terlihat mesra dengan mantan istrinya"kata wanita itu lagi dengan sombongnya

"itu bukan urusan anda"jawab sisi

"kau mau menjadi pelakor"kata wanita itu membuat sisi geram

"anda tidak berhak mengatakan saya pelakor... karena anda tidak tau letak masalah di mana"jawab sisi sambil berdiri dan bergegas pergi

namun saat sisi melewati perempuan dia ikut berdiri dan berbisik

"dasar pelakor".

di tempat yang tidak jauh dari sisi Rubi memperhatikan tingkah sisi yang kurang nyaman lalu menghampiri sisi

tak

tak

tak

"ada apa"tanya Rubi pada sisi

"tanyakan saja pada mereka"jawab sisi dan berlalu pergi ,

ada rasa sakit ketika dia di sebut pelakor padahal dia lah wanita yang tersakiti dalam hal ini .