79.
Helaan nafas berat keluar dari mulutnya. Sepulang dari rumah sakit, dia tidak ke mansion. Alih-alih menuju mansion, Daniel justru pergi ke sebuah Cafe dan bersantai di sana sejenak seraya berusaha menenangkan dirinya.
Namun, sayangnya waktu Daniel untuk bersantai tidak bisa berlangsung lama. Karena nyatanya, kini dia sudah beberapa kali mendapat panggilan dari sang ayah untuk segera datang ke rumah sakit yang telah ayahnya tentukan. Ah tidak, maksudnya yang telah sang ayah dan mantan tunangannya tentukan untuk melakukan tes DNA.
Sungguh, Daniel belum siap. Jika boleh jujur, rasanya Daniel tidak ingin ke sana. Dia merasa lebih baik dipukuli oleh sang ayah karena membangkang daripada harus melihat Marvie dan segala macam drama yang ada.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com