42.
Caelia benar-benar pergi ke Indonesia. Dengan tiket sekali jalan, tanpa tahu kapan dia akan kembali ke kota indah ini. Jangan tanya seberapa berat hati Caelia melakukan hal ini. Bermodalkan nekat yang didasari atas rasa takut, Caelia memberanikan diri untuk keluar dari zona nyamannya.
Saat ini, Caelia sudah berada di bandara seraya membawa sebuah koper besar yang sudah dia seret. Penerbangannya masih kurang lebih dua jam lagi. Karena itu, Caelia memilih untuk menikmati es kopi di sebuah coffee shop terkenal dalam bandara.
Seraya menikmati coffee nya, tangan Caelia menggenggam erat ponsel seraya berselancar di media sosialnya untuk menghilangkan rasa bosannya akibat seorang diri tanpa teman di sisinya. Jika boleh jujur, Caelia benci sendiri seperti ini. Dia yang pada dasarnya suka berbicara terpaksa menahan diri saat melihat hal-hal yang menarik perhatiannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com