Itachi, Akeno, dan terutama Zuko, kaget bukan kepalang mendengar Zaidan Al Faiz mengajak Runa dengan cara yang intim, bahkan dari panggilannya sekalipun.
Belum habis rasa terkejut mereka, Runa sudah beringsut dari depan meja Itachi untuk menjauh dari orang-orang di sana dan berjalan ke lelaki Abu Dhabi itu.
Segera saja, lengan kekar berbulu lebat Zaidan Al Faiz melingkar enteng di pinggang Runa. "Nah, ayo kita berangkat. Kapal kita sudah menunggu."
Bersikap takut-takut, Runa mengangguk pelan.
Namun, tentu saja Zuko tak tinggal diam, dia lekas berjalan dan menghadang keduanya sebelum mencapai pintu. "Runa! Runa-chan! Bisa jelaskan padaku apa ini maksudnya?" Bukannya berwajah marah, dia justru memasang raut sedih dan bingung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com