webnovel

Inevitable Fate [Indonesia]

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby? Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga. Apakah dia berani mengambil taruhan itu? Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya. Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama? ================================== =*= Novel DEWASA =*= ================ Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya. Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda. Language: Indonesia Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Gauche_Diablo · สมัยใหม่
Not enough ratings
702 Chs

Mengkhawatirkan Kekasih

I cannot breathe (aku tak bisa bernapas)

Without you being right by my side, I'll die (tanpamu di sisiku, aku akan mati)

So can you please come over closer (maka bisakah kau datang kemari mendekat)

Hold me tight, right now (peluk erat aku, sekarang juga)

- Red Light by BangChan & Hyunjin Stray Kids -

========

Pulang di apato yang ditempati dirinya, Runa tidak mendapati Shingo ada di sana. Ke mana pria itu?

Mengambil ponselnya, dia menghubungi pria itu. "Shin? Moshi moshi, Shin?" Akhirnya, setelah mencoba 3 kali menghubungi secara berulang-ulang, telepon itu diangkat juga oleh Shingo.

"Hm, ya?" Shingo menjawab dengan suara malas di seberang sana. "Ada apa?"

"Tidak ke apatoku?" tanya Runa sambil memainkan ujung rambut panjang dia dengan jari.

"Hm, sepertinya tidak dulu."

"Kenapa, Shin?"

"Aku sedang tidak ingin ke sana."

"Apa … kau sibuk?"

"Ya, seperti itu. Sudah, yah!"

Dan telepon pun ditutup sepihak oleh Shingo.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com