webnovel

Inevitable Fate [Indonesia]

Siapa bilang seorang Nathan Ryuu, lelaki blasteran Jepang - Perancis, adalah anak dari seorang konglomerat besar, sudah hancur dan tak memiliki cinta usai dia kalah dari Vince Hong dalam memperebutkan Ruby? Lelaki muda dan berkuasa ini terlalu jauh dari kata menyerah, meski pemikiran itu sempat menghinggapinya di awal-awal perceraiannya. Nyatanya, takdir dari langit mencoba menawarkan asa baginya untuk sekali lagi bertaruh pada cinta wanita tak terduga. Apakah dia berani mengambil taruhan itu? Wanita itu, Reiko Arata Zein, seorang blasteran Jepang - Indonesia yang harus berjuang sendiri ketika dunia sedang menguji dan menderanya. Kalaupun mereka memutuskan untuk bersatu, bisakah menghadapi semua badai yang diciptakan orang-orang di sekitar mereka? Atau lebih baik menyerah demi kebaikan bersama? ================================== =*= Novel DEWASA =*= ================ Tolong yang belum umur 18 tahun jangan coba-coba melirik apalagi membaca novel ini atau penulis tidak akan bertanggung jawab apabila Anda dewasa sebelum waktunya. Bijaksana dan bijaksini dalam memilih bacaan yang sesuai dengan Anda. Language: Indonesia Warning: (mungkin) akan ada adegan-adegan dewasa Source of story: (spin-off) Lady in Red 21+

Gauche_Diablo · สมัยใหม่
Not enough ratings
702 Chs

Ambisi Tuan Hanji dan Putrinya

Seperti yang diduga oleh Nathan Ryuu, bahwa makan malam itu pasti tidak hanya dihadiri Tuan Hanji saja namun pasti akan ada Amiko.

Tidak ingin Tuan Hanji gembira dengan taktik pencomblangan anaknya ke Nathan Ryuu, maka si Onodera muda itu tak ingin kalah, dan dia mengajak Itachi juga Zuko.

Ini sesuatu yang tidak disangka-sangka oleh Tuan Hanji dan Amiko. Kenapa harus ada orang lain selain Nathan Ryuu di acara pribadi seperti begini?

Bagaikan mengetahui keluhan di hati Tuan Hanji dan putrinya, Amiko, maka Nathan Ryuu pun berkata, "Aku sudah terbiasa ke sana dan kemari dengan sekretaris serta asistenku, bahkan hingga malam! Jadi, maaf jika aku membawa mereka serta saat ini ke sini, Hanji-san. Anda tidak keberatan, bukan?"

Meski ingin meraungkan keberatannya, namun Tuan Hanji terkekeh canggung, menjawab, "He he … he he … tidak apa-apa. Tentu … tidak apa-apa. Silahkan saja ajak siapapun yang kau mau, Onodera-san. Ayo, duduklah!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com