Hidup adalah Pengabdian Semata
--------------------
Tapi sekarang keadaannya berbeda, aku berada di motor dan gak mungkin aku minta berhenti terlebih dahulu atau aku juga melompat. No.
Jadi aku lakukan ini di saat aku sedang naik motor.
Ku pejamkan mataku, dan kurentangkan tanganku ke samping kanan dan kiri. Semoga sepi jalanan, kalau rame bisa beda ceritanya.
Aku berfokus pada tetesan hujan yang membasahi tanganku.
Dan dalam hati aku meminta
"Udan Mandekko!"
Ku ungkapkan dengan bahasa Jawa.
Dan ku ulangi sebanyak tujuh belas kali.
Dengan penekanan di setiap perkataannya.
Tak lama kemudian hanya senggang tiga menitan, hujan tidak lagi turun. Dan yang tadinya cuaca mendung sekali, tiba-tiba matahari muncul.
Sumpah aku gak tahu bagaimana menjelaskannya.
Sampai saat ini aku juga belum tahu apakah itu karena ulahku atau itu memang sebuah kebetulan. Aku benar-benar belum tahu itu...
Support your favorite authors and translators in webnovel.com