Tubuh rampingnya jatuh terpelanting di atas sofa besar tengah ruangan. Lampu utama dimatikan kini hanya bersinar satu lampu remang yang berusaha untuk menghidupkan suasana. Kim Chae Won terus menatap pria yang ada di atas tubuhnya saat ini. Bukan tatapan penuh gairah dan kerinduan, tetapi sebuah tatapan dengan makna yang lain. Ia takut dan ia mulai mengkhawatirkan dirinya sendiri. Pria itu sungguh kejam. Ia bahkan tak peduli di mana dirinya bermain hari ini. Ritter Lim hanya mempedulikan tentang dirinya sendiri. Ia hanya tau cara menyelamatkan dirinya dari keadaan genting dan masalah yang sedang menimpanya. Katanya memang cinta, tetapi pria ini hanya terus saja mengatakan hal-hal dusta yang menyebalkan. Katanya, ia menyukai dan menyayangi Kim Chae Won. Namun, semua hanya sebatas kata tak pernah ada janji yang ditepati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com