Bertemu Erik satu minggu yang lalu, membuat Lia lebih sering nongkrong bareng teman-temannya di luar. Dia hanya tidak ingin bertemu cowok itu dulu karena Erik selalu datang ke kosan. Hari ini setelah pulang kuliah, gadis berambut sebahu itu mampir ke rumah teman.
Sementara Erik selalu kecewa setelah tidak pernah berhasil bertemu dengan Lia. Ia pulang dengan langkah pelan, memendam kata-kata yang sudah disiapkan. Namun, belum juga terucap karena Lia benar-benar tidak mau menemuinya.
Cowok itu merasa hampir putus asa. Merasa tak akan ada kesempatan lagi. Sore hari saat sedang melamun di teras kontrakan, handphonenya berdering menandakan seseorang menelepon.
Rupanya Dirga, teman yang sudah lama sekali tidak saling berkabar. Dia langsung menjawab dan mengobrol santai menghabiskan waktu senja.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com